Melansir Healthline, saat kamu merasa gugup dan cemas, sistem saraf simpatik mendorong respons fisiologi 'lari atau lawan'.
Berkeringat adalah salah satu cara meresponsnya, apakah kamu akan memilih melawan kecemasan atau lari darinya.
Hal ini mengharuskanmu mengeluarkan energi, yang dapat meningkatkan suhu tubuhmu saat merasa cemas.
Tapi, kenaikan suhu tubuh membuatmu sulit untuk melarikan diri, sehingga tubuh memberi sinyal pada kelenjar keringat untuk berkeringat.
Ingat, hidup dengan gangguan kecemasan berarti tubuh dan otakmu tetap waspada terhadap potensi ancaman atau pemicu kecemasan.
Akibatnya, kamu mungkin secara teratur melihat berbagai gejala emosional dan fisik selain berkeringat.
Penting untuk diperhatikan, cemas tentang keringat berlebih dapat mencirikan gangguan kecemasan umum (GAD).
Kondisi ini melibatkan kekhawatiran yang ekstrem dan berkeringat berlebih yang mengganggu keseharianmu.
Singkatnya, kecemasan dapat memicu keringat, tetapi berkeringat berlebihan juga dapat menyebabkan kecemasan.
Bila kamu mengalami kondisi ini secara konsisten, penting untuk segera memeriksakan ke dokter untuk mengetahui masalah medisnya.
Dokter akan membantumu untuk mengurangi gejala serta cara mengelola rasa gugup dan cemas saat terjadi sesuatu.
Nah, itulah penjelasan ringkas tentang penyebab berkeringat saat mengalami cemas dan gugup ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Psikoterapis Bagikan 5 Cara Efektif Mengatasi Rasa Takut Berlebihan
(*)