Yesus akhirnya wafat di kayu Salib, diikuti oleh bencana alam seperti gempa bumi, tirai di Bait Suci terkoyak, dan kuburan-kuburan terbuka.
Hari kematian Yesus tersebut kemudian dirayakan sebagai hari Jumat Agung oleh seluruh umat Kristiani.
Secara tradisional tidak ada Misa atau perayaan Ekaristis pada Jumat Agung, namun biasanya perayaan diisi dengan upacara keheningan dan Jalan Salib.
Liturgi pembacaan surat-surat penting dan komuni masih dijalankan untuk umat Katolik.
Di Indonesia sendiri, gereja merayakan Jumat Agung dalam keadaan hening, bahkan lonceng Gereja pun tidak boleh dibunyikan.
Keheningan menjadi cara untuk merayakan Jumat Agung untuk memaknai peristiwa sengsara Yesus.
Keheningan ini diharapkan dapat dipertahankan hingga Malam Paskah yang jatuh pada Sabtu (16/4/2022).
Kawan Puan, itu dia sejarah dan makna dari peristiwa Wafat Isa Almasih atau Jumat Agung.
Selamat merayakan keheningan di hari Jumat Agung untuk Kawan Puan!
Baca Juga: Bagikan Potret Lilibet, Ini Dia Kartu Natal Meghan Markle dan Pangeran Harry
(*)