Responden yang berusia 18 hingga 29 tahun cenderung memiliki tingkat body positivity yang rendah.
Sedangkan, responden yang berusia 30 hingga lebih dari 35 tahun cenderung memiliki body positivity yang sedang.
Sementara dari status perkawinannya, responden yang belum menikah dan sudah menikah memiliki tingkat body positivity yang berbeda.
Di mana responden yang belum menikah cenderung memiliki tingkat body positivity yang lebih rendah (42,3%) dibandingkan yang sudah menikah (36,1%).
Dari riset PARAPUAN ini, bisa dilihat bahwa hampir sebagian besar perempuan memahami konsep body positivity.
Namun, terdapat berbagai faktor yang memengaruhi penilaian terhadap citra tubuh para perempuan.
Melalui hal ini, penting untuk mencintai setiap bagian tubuh kita ya, Kawan Puan, karena kamu berharga.
Baca Juga: 4 Brand Kecantikan Lokal yang Dukung Gerakan Body Positivity, Apa Saja?
(*)