Sampaikan Pidato Emosional, Ilmuwan NASA Peringati Dampak Pemanasan Global dalam Waktu Dekat

Alessandra Langit - Jumat, 15 April 2022
Ilmuwan Nasa peringati bahaya pemanasan global dalam pidato emosional.
Ilmuwan Nasa peringati bahaya pemanasan global dalam pidato emosional. Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, pemanasan global menjadi isu besar yang seringkali diabaikan oleh masyarakat, bahkan pemerintah.

Hal itu yang membuat ilmuwan NASA Peter Kalmus menyampaikan pidato emosional di Los Angeles dan viral di media sosial baru-baru ini.

Peter Kalmus meminta masyarakat global untuk mendengarkan peringatan mengerikan dari para ahli perubahan iklim.

Netizen di media sosial mengaitkan pidato Peter Kalmus dengan film Don't Look Up yang memiliki jalan cerita serupa.

Di film tersebut, protes para ilmuwan soal kerusakan lingkungan tak didengar oleh pemerintah.

Hal itu menyebabkan para ilmuwan terlambat untuk melakukan penyelamatan bagi seluruh masyarakat global dari kepunahan.

"Kita akan kehilangan segalanya," kata Kalmus dalam pidatonya tersebut, dikutip dari Yahoo.

"Dan kami tidak bercanda, kami tidak berbohong, kami tidak melebih-lebihkan," ungkapnya dengan emosional.

Dr Kalmus adalah seorang ilmuwan iklim di Jet Propulsion Laboratory NASA di California.

Baca Juga: Jakarta Diprediksi Akan Tenggelam, Ini Tanggapan Susi Pudjiastuti

Ia berpartisipasi dalam protes yang diselenggarakan oleh Scientist Rebellion sebagai bagian dari hari aksi global oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

"Saya di sini karena para ilmuwan selaly tidak didengarkan. Saya bersedia mengambil risiko untuk planet yang indah ini," kata Dr Kalmus.

Dr Kalmus juga mengatakan bahwa ia menyerukan peringatan ini demi anak-anak dan generasi baru di masa depan.

"Ini untuk semua anak di dunia, semua anak muda, semua orang di masa depan," kata Dr Kalmus kemudian. 

Dr Kalmus mengatakan bahwa apa yang mungkin terjadi pada bumi ini lebih besar dari kemampuan manusia.

Ia berharap pemerintah dan pemimpin global untuk berani mengambil risiko dan berkorban untuk keberlanjutan planet ini.

"Sudah waktunya bagi kita semua untuk berdiri, mengambil risiko, dan berkorban untuk planet ini," tegas Dr Kalmus.

"Bumi yang memberi kita kehidupan, yang memberi kita segalanya," imbuhnya.

Protes yang digelar para ilmuwan ini sebagai bentuk kemarahan kepada perusahaan bahan bakar fosil bank.

Baca Juga: Mengenal Profesi Ahli Astronomi yang Diangkat dalam Film Don't Look Up

Aksi para ilmuwan ini digelar di JPMorgan Chase, investor dana terbesar bahan bakar fosil dari bank mana pun di dunia dari 2016 hingga 2021.

Pada hari yang sama, pengunjuk rasa juga turun ke jalan-jalan di Spanyol, menumpahkan darah palsu di luar Kongres Deputi di Madrid.

Para ilmuwan juga mengadakan protes di Kementerian Lingkungan di Quito, Ekuador dan di Kementerian Iklim di Kopenhagen.

Kelompok ilmuwan dan masyarakat tersebut melabelkan diri sebagai aktivis dari berbagai latar belakang ilmiah.

Mereka juga menyatakan bahwa mereka bekerja dalam sistem yang ingin mencegah kepunahan dan membrontak aksi-aksi tidak ramah lingkungan.

Kawan Puan, Dr Kalmus dan rekan-rekannya menyarankan bahwa masyarakat awam dapat ikut membantu menjaga kelestarian bumi.

Hal sederhana yang bisa kita lakukan di era digital ini adalah mengurangi penggunaan sosial media dan transaksi NFT yang terbukti meningkatkan jejak karbon.

Kamu juga bisa menerapkan hidup ramah lingkungan di rumah dengan cara melakukan daur ulang.

Selain itu, Kawan Puan juga bisa mengurangi sampah plastik dan mulai penghijauan sederhana di halaman rumahmu.

Baca Juga: Review Film Don't Look Up: Ketika Manusia Menertawakan Berita Kiamat

(*)

Sumber: Yahoo
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja