Sambut Hari Hemofilia Sedunia, Ketahui Jenis dan Cara Diagnosis Kelainan Darah Ini

Anna Maria Anggita - Sabtu, 16 April 2022
Jenis dan diagnosis hemofilia
Jenis dan diagnosis hemofilia Hailshadow

Parapuan.co - Hemofilia merupakan suatu kondisi kelainan pendarahan bawaan langka, yang mana darah tidak dapat membeku secara normal di tempat luka.

Hal tersebut terjadi karena faktor pembekuan darah tertentu hilang atau tidak berfungsi dengan baik.

Dikarenakan bekuan darah tidak terbentuk, maka dapat terjadi pendarahan hebat apabila terjadi luka.

Menyambut Hari Hemofilia Sedunia pada 17 April, dikutip dari Cleveland Clinic,  terdapat dua jenis  hemofilia yang diturunkan yakni:

1. Tipe A

Tipe menjadi tipe hemofilia yang paling umum, kondisi ini disebabkan oleh kekurangan faktor VIII.

Faktor VIII yakni salah satu protein yang membantu darah untuk membentuk gumpalan.

Jenis hemofilia ini juga dikenal sebagai hemofilia klasik.

2. Tipe B

Baca Juga: Sambut Hari Hemofilia Sedunia, Kenali Gejala dan Penyebab Kelainan Darah Tidak Membeku

Kemudian ada pula hemofilia tipe B yang disebabkan oleh defisiensi faktor IX.

Sebagai informasi, jenis hemofilia tipe B ini kerap disebut penyakit Natal. 

Perlu diketahui bahwa memang hemofilia biasanya didiagnosis saat lahir, tapi kelainan ini juga dapat diperoleh di kemudian hari jika tubuh mulai memproduksi antibodi yang menyerang dan menghancurkan faktor pembekuan.

Namun, jenis hemofilia yang didapat ini sangat jarang.

Hemofilia didapat juga disebut hemofilia autoimun, atau acquired hemophilia A (AHA).

Lantas bagaimana hemofilia didiagnosis?

Langkah awalnya, pasien harus pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik.

Apabila muncul gejala hemofilia seperti di bawah ini, maka dokter akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga.

Baca Juga: Jangan Langsung Percaya, Ini 3 Mitos Keguguran yang Perlu Diluruskan

- Pada hemofilia berat, episode perdarahan yang tidak diprovokasi (spontan) sering terjadi.

- Pada hemofilia sedang, perdarahan berkepanjangan cenderung terjadi setelah cedera yang lebih signifikan.

- Pada hemofilia ringan, pasien mungkin mengalami pendarahan yang tidak biasa, tetapi hanya setelah cedera besar, pembedahan, atau trauma

Hendaknya dipahami bahwa kelainan hemofilia ini cenderung genetik atau menurun dari keluarga.

Pada anak-anak dengan hemofilia berat, diagnosis biasanya dibuat pada masa bayi.

Kondisi ini mungkin terjadi pada saat sunat atau ketika balita mulai berjalan dan mengalami pendarahan yang berlebihan atau memar dengan trauma ringan.

Setelah menanyakan riwayat keluarga, dokter akan melakukan tes darah untuk menentukan berapa banyak faktor VIII atau faktor IX yang ada.

Tes-tes ini akan menunjukkan jenis hemofilia yang dimiliki dan apakah itu ringan, sedang, atau berat, tergantung pada tingkat faktor pembekuan dalam darah:

-Orang yang memiliki lima  persen sampai 30 persen  dari jumlah normal faktor pembekuan dalam darah mereka memiliki hemofilia ringan.

Baca Juga: Tips Jaga Kesehatan Reproduksi Perempuan untuk Persiapan Sebelum IVF

- Orang dengan satu persen sampai lima persen dari tingkat normal faktor pembekuan memiliki hemofilia sedang.

- Orang dengan kurang dari satu persen faktor pembekuan normal memiliki hemofilia parah.

Apabila hasilnya sudah diketahui maka dokter akan meminta anggota keluarga untuk mengambil  tingkat faktor VIII untuk menentukan apakah mereka terpengaruh.

Dalam beberapa kasus, pengujian genetik mungkin diperlukan.

Bilamana Kawan Puan atau keluarga yang dikasihi mengalami pendarahan hebat akibat luka, jangan ragu untuk segera ke dokter dan mendapatkan perawatan. (*)

Sumber: Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru