Tingkat body positivity yang rendah bisa jadi dipicu adanya perbandingan dengan perempuan lainnya di media sosial.
Perempuan dengan privilise dan audiens besar seringkali menjadi poros standar kecantikan atau tubuh ideal yang diciptakan oleh lingkungan patriarki.
Hal itu membuat banyak perempuan merasa tidak cukup dengan dirinya sendiri bila mereka tidak meraih standar kecantikan yang terbentuk dari figur publik, model, atau influencers tertentu.
Berdasarkan riset PARAPUAN, media sosial atau media massa secara signifikan, hal itu memiliki pengaruh terhadap penilaian citra tubuh perempuan.
Responden riset PARAPUAN berpendapat bahwa media agak berpengaruh (31,1%), berpengaruh (24,6%), sangat berpengaruh (13,6%) terhadap penilaian kepada tubuh kita sendiri.
Responden dengan tingkat body positivity yang rendah cenderung merasa media sosial atau media massa berpengaruh terhadap cara mereka menilai citra tubuh sendiri
Presentase berdasarkan survei PARAPUAN menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat body positivity rendah yang dipengaruhi oleh media sosial dan media massa dengan persentase 35,6%.
Sebaliknya, responden dengan tingkat body positivity yang tinggi cenderung merasa media sosial/media massa tidak berpengaruh terhadap cara mereka menilai citra tubuh sendiri.
Sedangkan, responden dengan tingkat body positivity yang sedang cenderung merasa media sosial dan media massa agak berpengaruh terhadap cara mereka menilai citra tubuh sendiri.
Baca Juga: Berdasarkan Survei, Ini Faktor Paling Memengaruhi Penilaian Perempuan terhadap Tubuh Sendiri