Ternyata, media massa sangat memengaruhi bagaimana perempuan menilai citra tubuhnya sendiri, di mana 28,2 persen responden mengaku tidak puas dengan tubuhnya sendiri karena menganggap kecantikan bisa menjadi privilege dalam hidup.
Hal ini juga terlihat dalam riset yang dilakukan oleh Eva Sierminska pada 2015 yang membuktikan bahwa pekerja yang atraktif secara penampilan memiliki penghasilan 15 persen lebih besar daripada mereka yang dianggap kurang atraktif atau tidak atraktif.
Dengan kata lain, karyawan yang memiliki penampilan menarik lebih menguntungkan suatu perusahaan, terlebih jika pekerjaannya mengharuskan interaksi dengan konsumen atau klien.
“Orang yang berpenampilan kurang menarik harus bekerja lebih keras dan produktif agar bisa mendapatkan upah yang sama, sementara mereka yang berpenampilan menarik lebih sering menerima panggilan untuk wawancara,” ujar ekonom Eva Sierminska, dikutip dari Stylist.co.uk.
2. Supeni, Diplomat Perempuan Andalan Soekarno Saat Konferensi Asia Afrika 1955
Menyambut Hari Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18 April 2022, rupanya ada sosok diplomat perempuan yang mewakili Indonesia pada saat itu.
Pasalnya, tidak banyak yang tahu jika Indonesia pernah memiliki seorang diplomat perempuan andalan di pemerintahan Presiden Soekarno.
Ia adalah Supeni Pudjobuntoro yang merupakan Duta Besar Keliling Republik Indonesia. Profesi tersebut diketahui hanya ada pada jaman itu.
Baca Juga: Wajib Diketahui, Ini 10 Poin Penting UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual