Parapuan.co - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Tampaknya, Puteri Komarudin pun mengamini hal tersebut.
Puteri Komarudin ialah salah satu kartini modern Tanah Air di bidang politik yang bersuara sebagai wakil rakyat, tepatnya anggota Komisi XI DPR RI, sejak 2019 lalu.
Dalam rangka Hari Kartini, PARAPUAN berkesempatan untuk mendengar perjuangan Puteri Komarudin yang memilih menjadi politisi muda.
Bagi Puteri, politik itu diibaratkan jalan yang bergantung pada ke mana arah yang ingin kita tuju. Hal ini berkaitan dengan kepentingan yang ingin diraihnya.
Selaras dengan tujuan, rupanya hal yang bikin perempuan bernama lengkap Puteri Anetta Komarudin ini ialah ingin memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.
Sebagai politisi muda, perempuan berusia 29 tahun ini ingin membawa kepentingan pemuda dan perempuan yang kini representasinya masih minum di parlemen.
Menariknya, jika kebanyakan anak kecil akan menjawab dokter atau polisi saat ditanya soal cita-cita, ternyata Puteri sudah tertarik dengan profesinya kini.
Tak dimungkiri, lahir dari keluarga politisi dan ayah mantan Ketua DPR RI Ade Komarudin, Puteri sudah terbiasa untuk mengenal dunia politik.
Namun, hal itulah yang membuatnya sadar bahwa dengan profesi politisi dan lewat politik, Puteri bisa membawa kepentingan dari konstituen untuk diperjuangkan di DPR.
Baca Juga: Sosok Meutya Hafid, Tak Gentar di Daerah Konflik hingga Jadi Ketua Komisi I DPR RI
Lanjutkan Perjuangan Ayah
Sarjana ilmu ekonomi dari University of Melbourne Australia ini ternyata tidak langsung mendalami profesi politisi setelah lulus kuliah.
Puteri sempat bekerja di beberapa bank dan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama dua tahun.
Toh, kini komisi tempat Puteri bertugas masih membawahi seputar ekonomi, lebih tepatnya bidang Keuangan, Perbankan, dan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Saat ditanya mengenai titik balik yang membuatnya memutuskan untuk menjadi wakil rakyat, Puteri menjawab musibah yang menimpa sang ayah.
"Sejak ayah saya jatuh sakit, saya semakin yakin untuk melanjutkan perjuangan yang selama ini telah dibangun ayah saya," ungkap Puteri.
"Apalagi saya sudah memiliki bekal dengan terbiasa terjun ke dapil (daerah pemilihan, red.) sejak kecil. Saya rasa modak dan keberanian ini yang membuat saya makin bertekad," tambahnya.
Meskipun bisa dikatakan sudah menggapai mimpi masa kecilnya sebagai anggota DPR RI dan aktif dalam kepengurusan partai, Puteri tak pernah berhenti belajar.
Tak hanya itu, Puteri pun sadar masih banyak suara dari konstituen saya yang belum terjaring. Karenanya, ke depan, saya berharap masih bisa terus memperjuangkan suara tersebut di DPR.
Baca Juga: Dyah Roro Esti, Berambisi Ciptakan Masa Depan Berkelanjutan Lewat Politik
Ketika Kapabilitasnya Dipertanyakan
Lahir dari keluarga yang dekat dengan politik lalu berkesempatan mengenyam pendidikan di luar negeri tak serta merta membuat perjuangan Puteri jadi mudah.
Saat anak muda seumuran Puteri kebanyakan masih bisa menikmati masa mudanya untuk bermain hingga berpetualang, perempuan kelahiran Bandung, 21 Agustus 1993 ini tidak,
"Saya memilih fokus untuk bertemu dengan masyarakat dan menggalang suara ke pelosok desa. Tapi, perjuangan ini tidak sia-sia dan belum berakhir," ujar Puteri.
"Karena, saya masih harus memperjuangkan suara yang selama ini mereka titipkan kepada saya, lewat kewenangan dan kewajiban yang saya miliki sebagai anggota DPR," tambahnya.
Puteri pun bilang, "Yang terkadang tidak mengenal waktu, memang nampaknya berat. Namun, jika dinikmati semuanya akan terasa indah."
Tidak hanya itu, sebagai politisi perempuan dan masih muda, Puteri Komarudin mengakui masih banyak yang mempertanyakan dirinya,
"Sayangnya masih banyak yang mempertanyakan kapabilitas saya untuk masuk dan bertahan di dunia politik. Apalagi dunia ini masih dikatakan identik sebagai arena laki-laki," aku Puteri.
Baca Juga: Profil Desy Ratnasari, Aktris sekaligus Politikus yang Tak Masalah dengan Status Janda
Namun, hal tersebut tak lantas membuat langkah Puteri untuk menebar manfaat jadi berhenti.
Piuteri mencoba mengatasinya dengan terus belajar, menambah wawasan dan praktik politik, terutama dari para senior.
"Kita harus lebih banyak mendengar, mencari tahu, hingga berpartisipasi aktif setiap rapat," terang politikus yang tergabung dalam fraksi Partai Golkar ini.
"Dengan terus memperbaiki diri dan berupaya untuk semakin kontributif dan menjalankan tugas dengan konsisten, saya yakin penilaian tersebut akan pudar," pungkas Puteri. (*)