Kolesterol Jadi Momok saat Momen Lebaran, Dokter Ungkap Cara Mengendalikannya

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 27 April 2022
Mencegah terjadinya peningkatan kolesterol saat lebaran.
Mencegah terjadinya peningkatan kolesterol saat lebaran. Freepik

Parapuan.co - Lebaran jadi salah satu momen untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat.

Disebut juga dengan Hari Kemenangan, Hari Raya Idulfitri ini merupakan kemangan bagi umat muslim yang telah berhasil berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan.

Momen ini pun biasa diperingati dengan berkumpul dan makan bersama dengan santapan lezat khas Lebaran.

Setelah berpuasa sebulan penuh, momentum Idulfitri atau lebaran sering kali dirayakan masyarakat Indonesia dengan berbagai hidangan lezat khas berbagai daerah.

Sayangnya, beberapa hidangan khas itu ternyata bisa membuat kolesterol melonjak jika kita khilaf dan kurang waspada menjaga asupan.

Kolesterol yang melonjak pun jadi momok di balik nikmatnya menyantap makanan Lebaran.

Padahal jika kolesterol melonjak, pastinya momen yang biasa dimanfaatkan untuk silaturahmi ini bakal ikut terganggu, bahkan berisiko menimbulkan serangan jantung atau stroke.

Saat ini, banyak cara bisa dilakukan untuk mencegah lonjakan kolesterol di hari kemenangan ini.

Mulai dari mengatur pola makan selama lebaran, memperbanyak minum air putih, menyempatkan diri berolahraga, hingga berhenti merokok.

Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Inilah 5 Penyebab Kolesterol Tinggi saat Puasa

Cara Mengendalikan Kolesterol

Seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN, diwawancarai secara virtual (24/04/2022), dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk mengakui sejumlah hidangan yang biasa disajikan di hari lebaran memang bisa memicu lonjakan kolesterol.

“Konsumsi makanan tinggi kolesterol, contohnya daging berlemak, jeroan, dan makanan tinggi lemak jenuh, seperti kue kering, cake, hidangan bersantan dan digoreng memang bisa memicu lonjakan kolesterol. Apalagi jika selama berpuasa, kita juga cenderung berbuka dengan menu yang rendah nilai nutrisinya, tinggi gula dan lemak, diikuti dengan penurunan aktivitas fisik," ungkap dr. Sheena.

Menurut dr. Sheena, hal-hal semacam ini dapat menyebabkan timbulnya dislipidemia, yang mendukung terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke.

"Pencegahan lonjakan kolesterol ini dapat dibantu dengan mengonsumsi plant stanol ester secara rutin,” jelasnya.

Plant stanol ester merupakan pangan fungsional dari bahan makanan sumber terutama nabati seperti minyak nabati, gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.

National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) merekomendasikan plant stanol ester sebanyak 2 gram per hari harus dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari yang bertujuan untuk mencapai target terapi dislipidemia, yaitu menurunkan kadar LDL.

Beberapa penelitian menyebutkan plant stanol ester dapat menurunkan kadar LDL hingga 11%.

Baca Juga: Selain Pola Hidup Sehat, Ini Pentingnya Konsumsi Plant Stanol Ester untuk Kendalikan Kolesterol

Efek penurunan kolesterol oleh plant stanol ester umumnya dijelaskan sebagai penurunan absorpsi kolesterol dari usus kecil.

Molekul plant stanol ester yang mirip dengan kolesterol akan berkompetisi dan menggantikan posisi kolesterol di dalam usus sehingga lebih sedikit kolesterol yang diserap, peningkatan konsentrasi plant stanol di dalam enterosit juga mengaktifkan pembuangan kolesterol kembali ke lumen usus.

“Meskipun plant stanol secara alami dapat ditemukan di sebagian besar sumber makanan nabati, jumlah dalam makanan normal sangat kecil dan bisa jadi tidak memiliki efek terapeutik. Intinya, cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan 2 gram per hari plant stanol, apabila hanya bergantung dari sumber pangan alami," terang dr. Sheena.

"Dengan berkembangnya konsep pangan fungsional, harapan baru pada plant stanol muncul ketika esterifikasi senyawa ini dapat difortifikasi ke dalam beberapa produk makanan. Oleh karena itu, suplementasi plant stanol ester dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan harian, apabila tidak tercukupi dari bahan makanan sumber,” paparnya.

Senada dengan dr. Sheena, Dessyana, Brand Manager Nutrive Benecol mengakui sulitnya memastikan jumlah asupan plant stanol jika hanya dari bahan makanan sumber, padahal ada kondisi-kondisi khusus yang membuat seseorang perlu mengonsumsinya dalam takaran yang tepat setiap hari.

“Untuk itulah, inovasi Nutrive Benecol sebagai satu-satunya produk nutrisi di Indonesia yang mengandung plant stanol ester hadir sebagai solusi agar masyarakat bisa mengontrol penyerapan kolesterol setiap hari, karena seperti kita tahu, akumulasi kolesterol jahat yang tinggi bisa memicu penumpukan plak di pembuluh darah, sehingga memicu penyakit jantung koroner dan strok yang merupakan penyakit mematikan nomor 1 dan 2 di Indonesia dan dunia,” ungkap Dessyana.

Nutrive Benecol bekerja di saluran cerna dengan berikatan pada garam empedu, serta menghambat penyerapan kolesterol dari makanan yang seharusnya diikat oleh garam empedu, sehingga kolesterol dalam darah dapat turun mencapai standar normal.

Selain itu, Nutrive Benecol juga bebas gula pasir dengan indeks glikemik yang rendah dan tidak memicu peningkatan berat badan secara berlebih sehingga aman untuk diabetes.

“Nutrive Benecol cocok untuk orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi maupun normal, tetapi ingin melakukan pencegahan. Termasuk di momen istimewa lebaran, konsumsi rutin Nutrive Benecol bisa membantu kita mengendalikan kadar kolesterol, karena hanya 20% kolesterol dari makanan yang akan terserap di tubuh, sisanya akan dikeluarkan dari tubuh,” tutur Dessyana.

Baca Juga: Dokter Gizi Ungkap 5 Tips Mengendalikan Kolesterol di Saat Puasa

“Secara umum, plant stanol ini bersumber dari bahan makanan alami, maka tidak ada efek kelebihan dosis, karena bukan merupakan obat, melainkan bagian dari asupan makanan sehari-hari. Plant stanol ester juga relatif aman dan efektif dikonsumsi lansia," ujar dr. Sheena.

"Terdapat penelitian mengenai pemberian minuman susu yang diperkaya plant stanol ester, menunjukkan bahwa kondisi saluran cerna lansia berfungsi secara optimal dalam menyerap plant stanol ester, karena ketersediaan zat tersebut setelah mencapai usus cukup tinggi, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menurunkan kolesterol bagi lansia,” tambahnya.

“Mungkin sulit untuk mengontrol dan memilah-milah asupan hidangan mana yang mengandung kolesterol dan mana yang bebas dari kolesterol di momen lebaran. Namun pastinya kita tidak ingin apa yang kita konsumsi di momen istimewa ini membawa penyesalan.

"Untuk itu, ada baiknya mengonsumsi Nutrive Benecol yang mengandung plant stanol ester untuk tebus khilaf setelah makan enak, agar kolesterol tidak mengganggu suasana lebaran dan kita tidak mengalami risiko yang tidak diharapkan. Kami mengucapkan selamat Idulfitri bagi seluruh umat muslim di Indonesia. Semoga di hari raya ini kita semua tetap sehat dan dapat bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat,” tutup Dessyana.  

(*)

 



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru