Parapuan.co - Membicarakan gaji adalah hal yang kerap kali dianggap sensitif oleh sebagian pekerja, sehingga cenderung menghindari pembahasan ini.
Menariknya, membicarakan gaji bukanlah suatu hal yang terlarang. Belakangan pun sebagian pekerja generasi milenial ada yang tak keberatan melakukannya.
Meski begitu, sekalipun kamu adalah orang yang tidak keberatan membicarakan gaji, ketahuilah bahwa kamu tak bisa menjadikan itu patokan untuk rekan di kantor kamu.
Jika kamu ingin membicarakan gaji dengan rekan kerja di kantor, ketahuilah bahwa hal ini perlu dilakukan cara dan situasi yang tepat.
Akan tetapi, kamu juga perlu tahu lebih dahulu apa tujuan kamu membicarakan gaji dengan rekan kerja di kantor. Apakah hal tersebut perlu dilakukan?
Nah, melansir The Balance Careers, inilah 3 kondisi yang memperbolehkan kamu untuk membicarakan gaji dan lebih terbuka dengan kompensasimu.
1. Ketika kamu ingin naik gaji
Ketidaknyamanan serta ketakutan dalam mendiskusikan atau membicarakan gaji ialah masalah bagi banyak karyawan.
Betapa tidak, melansir sebuah studi dari perusahaan pencari kerja dan karier Zippia mengungkapkan 50 persen pekerja masih tak nyaman membahas gaji.
Baca Juga: Ini 3 Kondisi di Mana Kamu Sebaiknya Tak Membicarakan Gaji di Kantor
Padahal, berdasarkan studi itu hanya 45 persen pekerja yang merasa dibayar dengan cukup.
Selain itu, mereka yang bersedia membicarakan gaji dengan rekan kerja lebih cenderung mengatakan bahwa mereka mengharapkan kenaikan kompensasi yang cukup besar.
Meski tak dimungkiri, sulit untuk mengungkapkan lebih dahulu antara angka gaji kamu saat ini atau keinginan kamu untuk bisa mendapat kenaikan gaji yang signifikan.
Pasalnya, tak dimungkiri ada manfaat potensial dari keberanian mendiskusikan dan membicarakan gaji di tempat kerja dengan rekan kerja.
Perkacapan tersebut dapat memberi tahu kamu jika kamu dibayar terlalu rendah, dan, pada gilirannya, membantu Anda menegosiasikan upah yang lebih tinggi.
2. Ketika ingin membayar ekuitas
Kesenjangan upah karena gender di mana ada perbedaan antara gaji perempuan dan laki-laki dengan pekerjaan, pengalaman, dan pendidikan yang sama, masih ada.
Namun, data dari PayScale menunjukkan bahwa saat perusahaan mengadopsi praktik pembayaran yang transparan, kesenjangan upah gender di organisasi mereka menghilang.
Meskipun, transparansi gaji dapat berarti banyak hal, mulai dari melakukan audit gaji yang memastikan kesetaraan upah hingga sepenuhnya terbuka tentang gaji di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Catat! Begini Tips Membeli Rumah meski Hanya Punya Gaji Rp3 Juta
3. Ketika kamu memiliki kekuatan untuk mengubah budaya
Apakah kamu memiliki posisi sehingga membuatmu punya kekuatan di perusahaan tempat kamu bekerja saat ini?
Jika kamu berhak mengambil keputusan di perusahaanmu, kamu bahkan bisa melakukan lebih dari sekadar membicarakan gaji dengan rekan kerja.
Bisa begitu karena kamu dapat mendorong komitmen yang lebih besar untuk keterbukaan gaji, tunjangan, serta jenis kompensasi lainnya.
Bahkan yang kamu bisa lakukan bukan hanya mengadopsi praktik pembayaran yang transparan.
Kamu bisa membuat perusahaan kamu mempertimbangkan untuk melakukan audit pembayaran untuk memastikan bahwa pekerja dibayar secara adil.
Meski ada beberapa kondisi di mana kamu bisa membicarakan gaji dengan transparan, Kawan Puan perlu tahu bahwa ada juga situasi sebaliknya.
Kamu perlu tahu bahwa ada beberapa kondisi di mana kamu sebaiknya tidak membicarakan gaji dan menyimpannya untuk dirimu sendiri.
Baca Juga: 5 Cara Menabung Saham dengan Gaji UMR, Tak Perlu Modal Besar!
Jadi, perhatikan kembali kondisinya dan pastikan sejak awal tujuan kamu membicarakan gaji penting atau tidak, ya. (*)