Mereka menjelaskan bahwa setiap 5 unit BMI (body mass index) tambahan, maka risiko perempuan terkena masalah kesehatan reproduksi perempuan seperti kanker rahim akan meningkat hingga 88 persen.
Penelitian ini didanai oleh Cancer Research UK (CRUK) dan telah diterbitkan di jurnal BMC Medicine.
Hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dan mencerminkan status berat badan seumur hidup daripada dalam waktu singkat.
Perlu diketahui, indeks massa tubuh (BMI) yang sehat adalah 18-25.
Sedangkan perempuan dikatakan berat badan berlebih jika BMI-nya 25-30 dan dikatakan obesitas jika lebih dari 30.
Dalam penelitian ini, para peneliti mempelajari perbedaan berat badan perempuan dari waktu ke waktu dan tinggi badannya.
“Penelitian seperti ini mendukung fakta bahwa kelebihan berat badan atau obesitas adalah penyebab kanker terbesar kedua di Inggris dan dapat membantu kita mulai menemukan alasannya,” kata Dr Julie Sharp, kepala informasi kesehatan di CRUK.
Sharp optimis bahwa hasil temuan ini bisa menjadi jalan untuk bisa mencegah dan mengobati kanker di masa depan, termasuk kanker rahim.
Kendati demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai perawatan yang tepat untuk masalah kesehatan organ kewanitaan ini.