Bagi sebagian orang, tanda dan gejala asma muncul dalam situasi tertentu:
Asma akibat olahraga, yang mungkin lebih buruk saat udara dingin dan kering.
Asma kerja, dipicu oleh iritasi di tempat kerja seperti asap kimia, gas atau debu.
Asma yang diinduksi alergi, dipicu oleh zat di udara, seperti serbuk sari, spora jamur, kotoran kecoa, atau partikel kulit dan air liur kering yang dikeluarkan oleh hewan peliharaan (bulu hewan peliharaan).
Penyebab
Paparan berbagai iritan dan zat pemicu alergi (alergen) dapat memicu tanda dan gejala asma.
Pemicu asma berbeda dari orang ke orang dan dapat mencakup:
- Alergen di udara, seperti serbuk sari, tungau debu, spora jamur, bulu hewan peliharaan, atau partikel kotoran kecoa
- Infeksi saluran pernapasan, seperti flu biasa
- Aktivitas fisik
- Udara dingin
- Polutan dan iritan udara, seperti asap
- Obat-obatan tertentu, termasuk beta blocker, aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) dan naproxen sodium (Aleve)
- Emosi dan stres yang kuat
- Sulfit dan pengawet ditambahkan ke beberapa jenis makanan dan minuman, termasuk udang, buah kering, kentang olahan, bir, dan anggur
- Penyakit refluks gastroesofageal (GERD), suatu kondisi di mana asam lambung naik kembali ke tenggorokan
Sejumlah faktor diperkirakan meningkatkan peluangmu terkena asma. Mereka termasuk:
- Memiliki kerabat darah dengan asma, seperti orang tua atau saudara kandung
- Memiliki kondisi alergi lain, seperti dermatitis atopik — yang menyebabkan kulit merah, gatal — atau demam — yang menyebabkan hidung meler, hidung tersumbat, dan mata gatal
- Kelebihan berat badan
- Menjadi perokok
- Paparan asap rokok
- Paparan asap knalpot atau jenis polusi lainnya
- Paparan pemicu pekerjaan, seperti bahan kimia yang digunakan dalam pertanian, tata rambut, dan manufaktur
Baca Juga: 4 Rekomendasi Olahraga untuk Penderita Asma Beserta Manfaatnya
(*)