6 Penyebab Perempuan Sakit Perut Setelah Melakukan Hubungan Suami Istri

Ratu Monita - Senin, 2 Mei 2022
Penyebab perempuan sakit perut setalah melakukan hubungan suami istri.
Penyebab perempuan sakit perut setalah melakukan hubungan suami istri. gawrav

Baca Juga: Tanya Dokter Obgyn: Bolehkan Berhubungan Intim Sebelum dan Setelah Vaksin Serviks?

Akan tetapi, kondisi ini lebih sering dialami oleh perempuan yang sedang hamil atau mengonsumsi pil KB dengan dosis rendah.

Selain itu, kondisi tersebut mungkin dialami perempuan penderita endometriosis, kista ovarium, sindrom nyeri panggul kronis, radang panggul, dan prostatektomi.

4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan seorang perempuan mengalami sakit perut usai berhubungan intim. 

Biasanya, terdapat gejala penyerta seperti sakit perut dan panggul, air urin yang mengandung darah, sakit saat buang air kecil, terasa nyeri di dubur, dan jadi lebih sering buang air kecil (beser).

5. Gas yang Masuk ke Tubuh

Sakit perut pasca berhubungan seks bisa karena gas yang masuk saat berlangsungnya penetrasi.

Jika gasnya terperangkap, maka perut bagian bawah atau dada akan terasa sakit.

Rasa sakitnya mungkin akan terasa berpindah-pindah dan baru akan hilang jika gas sudah dikeluarkan.

6. Sindrom Kandung Kemih

Penyakit yang disebut juga sistitis interstisial ini dapat menimbulkan rasa sakit di perut bagian bawah atau panggul yang kronis.

Rasa sakitnya akan meningkat saat berhubungan intim atau setelahnya lho, Kawan Puan. 

Ketika ini terjadi, seorang perempuan mungkin akan mengompol atau keinginan buang air kecil yang sering.

Jadi, ada beragam penyebab seorang perempuan sakit perut setelah melakukan hubungan suami istri. Segera konsultasi ke dokter jika hal tersebut terjadi sangat sering dan membuatmu tak nyaman. 

(*)

Baca Juga: Tak Selalu Malam Hari, 5 Waktu yang Tepat untuk Melakukan Hubungan Suami Istri

Sumber: Grid Health
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Menolak Jadi Korban: Bela Diri Bentuk Perlawanan Perempuan terhadap Kekerasan