Parapuan.co- Perkembangan digital dan teknologi juga berpengaruh pada aspek pendidikan.
Saat ini mulai banyak bermunculan aplikasi yang memberikan fasilitas educational technology.
Industri ini diketahui mulai berkembang sejak pandemi datang dan segala hal berubah.
Mulai dari aktivitas bersekolah, bekerja, hingga belajar.
Education technology atau edutech merupakan proses belajar mengajar dengan pendekatan inovatif yang memanfaatkan perkembangan digital dan teknologi.
Tak heran, jika statusquo di atas memunculkan beberapa wirausahawan di bidang education technology seperti Aisha Habir (Founder BacaPibo.com), Belva Devara (CEO dan Founder Ruangguru), Sabda (Founder dan CEO Zenius), dan masih banyak lagi.
Apakah Kawan Puan tertarik untuk memulai bisnis edutech seperti nama-nama sosok di atas?
Jika iya, berikut panduan mengenai cara memulai bisnis education technology menurut mindk.com.
1) Ketahui target pasar
Baca juga: Serba-Serbi Bisnis Education Technology, Apa Saja Manfaatnya?
Hal pertama yang kerap dipikirkan oleh pebisnis education technology ialah pendanaan dan cara menciptakan pendidikan yang lebih baik.
Kedua hal tersebut memang perlu dipikirkan, namun kamu juga perlu memikirkan target pasar terlebih dahulu.
Menentukan target pasar bisnis education technology sangat penting agar kamu mengetahui siapa nantinya yang akan menggunakan aplikasi ini, apakah guru, murid, ataukah para orang tua.
2) Lakukan riset pasar
Langkah berikutnya yang perlu kamu lakukan adalah melakukan riset untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan kendala yang sering di alami target pasar.
Kamu harus memahami segmen, tren, dan pergeseran pasar untuk mengidentifikasi keunggulan.
Kemudian lakukan kajian terkait kelemahan dan kelebihan produk saingan dari bisnis education technology milikmu dengan teknik SWOT analysis.
3) Validasi ide yang kamu miliki
Setelah melakukan dua langkah di atas, Kawan Puan mungkin akan semakin semangat untuk mulai membangun bisnis educational technology.
Baca juga: Lowongan Kerja Startup EduTech CoLearn, Posisi People Development Specialist
Namun, kamu perlu menanyakan beberapa hal kepada dirimu sendiri terlebih dahulu seperti berikut ini:
- Apakah bisnis yang kamu buat menyelesaikan permasalahan orang lain?
- Bagaimana kamu tahu bahwa hal itu adalah suatu masalah?
- Berapa banyak orang yang setuju dengan produk milikmu sebagai solusi dari permasalahan mereka?
Ketiga hal tersebut perlu ditanyakan, pasalnya menurut data CBS Insight, 42 persen start up gagal karena tidak memenuhi kebutuhan nyata masyarakat.
Kamu bisa melakukan validasi ide dengan melakukan wawancara kepada setiap calon target pasar.
Tanyakan kendala apa yang mereka alami dan solusi seperti apa yang mereka butuhkan di dalam dunia pendidikan.
4) Tentukan nilai unik bisnis milikmu
Pelajari dan tentukan nilai unik apa yang ada di produk yang kamu tawarkan dibanding dengan kompetitor.
Nilai unik tersebut bisa menjadi alasan mengapa bisnis milikmu harus ada dan akan menjual.
Kawan Puan, demikian tadi empat diantara sembilan tips memulai bisnis di bidang educational technology.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa membaca di artikel selanjutnya. (*)