Perempuan Disebut Lebih Banyak Menderita Asma, Ini Penjelasa Ahli

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 6 Mei 2022
Asma pada perempuan
Asma pada perempuan RealPeopleGroup

Parapuan.co Perempuan dua kali lebih mungkin menderita asma dibandingkan pria, dan perbedaan gender ini mungkin disebabkan oleh efek hormon seks pada sel paru-paru.

Para peneliti di Vanderbilt University dan Johns Hopkins menemukan bahwa testosteron menghambat sel kekebalan yang terkait dengan gejala asma, seperti peradangan dan produksi lendir di paru-paru.

Studi pada sel manusia dan hewan pengerat muncul pada 28 November 2017 di jurnal Cell Reports.

"Ketika kami memulai penelitian ini, kami benar-benar berpikir bahwa hormon ovarium akan meningkatkan peradangan, lebih daripada testosteron yang membuatnya lebih baik," kata penulis senior Dawn Newcomb, dari Vanderbilt University Medical Center, seperti dikutip dari ScienceDaily.

"Saya terkejut melihat bahwa testosteron lebih penting dalam mengurangi peradangan," tambahnya.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa, sebelum pubertas, anak laki-laki memiliki tingkat asma sekitar 1,5 kali lebih tinggi daripada anak perempuan.

Tren itu berbalik setelah pubertas, ketika perempuan dua kali lebih mungkin menderita asma daripada pria.

Pola ini berlanjut sampai perempuan mencapai menopause, dan kemudian tingkat asma pada perempuan mulai menurun.

Peningkatan gejala asma diatur oleh banyak faktor yang berbeda, termasuk paparan alergen dan infeksi virus, dan para peneliti menduga bahwa hormon seks mungkin juga terlibat.

Baca Juga: 5 Jenis Sumber Makanan yang Dapat Memicu Asma, Ada Produk Susu

Sumber: WebMD,sciencedaily
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Staf Unit Pengaduan, Ini Syaratnya