3. Ginjal
Baca Juga: Asma Tiba-Tiba Kambuh di Malam Hari? Ini 4 Langkah Mudah Mengatasinya
Salah satu komplikasi lupus yang paling umum tapi parah adalah perkembangan lupus nefritis.
Lupus nefritis berkembang ketika sistem kekebalan tubuh sendiri salah mengira jaringan ginjal normal sebagai penyerbu asing.
Hal ini menyebabkan respons imun dan inflamasi yang menargetkan ginjal, sehingga organ ini pun jadi rusak.
4. Sistem saraf
Lupus dapat memengaruhi pusat, perifer, dan/atau sistem saraf otonom.
Di kala sistem saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) terlibat, gejalanya dapat mencakup kabut otak, sakit kepala, kejang, atau bahkan stroke.
Lupus yang menyerang sistem saraf perifer dapat menyebabkan:
- Sakit saraf (saraf yang rusak atau disfungsional)
- Sensasi kesemutan atau mati rasa di seluruh tubuh
Baca Juga: Sistem Kekebalan Tubuh Menyerang Jaringannya Sendiri, Ini 7 Fakta Penyakit Lupus
- Kehilangan penglihatan
- Pusing
- Sakit wajah
- Telinga berdenging
Tak hanya berpengaruh pada kondisi fisik, sebab lupus berdampak pada kesehatan mental. Pasalnya terdapat hubungan lupus neurologis dan kesehatan mental seseorang.
Neuropsikiatri SLE (NPSLE) mengacu pada gejala neurologis dan psikiatri yang berhubungan langsung dengan SLE.
Gejala dapat meliputi:
Baca Juga: Sistem Kekebalan Tubuh Menyerang Jaringannya Sendiri, Ini 7 Fakta Penyakit Lupus
- Sakit kepala
- Kecemasan
- Depresi
- Disfungsi kognitif
- Kabut otak
- Kejang
- Dalam beberapa kasus, psikosis
Dengan mengetahui komplikasi penyakit lupus ini berdampak pada kesehatan fisik dan mental, maka pengidapnya perlu segera memeriksakan diri agar mendapat pengobatan yang tepat, ya. (*)