Parapuan.co - Lupus merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan inflamasi atau peradangan pada beberapa bagian tubuh yang terkena.
Mengutip Very Well Health, salah satu jenis lupus paling umum ialah eritematosus sistemik (SLE), yang dapat menyebabkan peradangan di berbagai organ dan sistem tubuh, seperti jantung, kulit, otak, maupun organ lainnya.
Tentunya orang yang memiliki kondisi gangguan autoimun ini harus segera ditangani karena jika tidak bisa timbul komplikasi.
Bertepatan dengan Hari Lupus Sedunia yang diperingati setiap 10 Mei ini, ketahuilah 5 komplikasi apabila penyakit lupus tidak segera diobati. Apa saja?
1. Darah
Lupus dapat berdampak pada darah, adapun komplikasi yang paling umum yakni anemia, suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah rendah.
Anemia dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sakit kepala, dan sesak napas.
Selain sel darah merah yang rendah, lupus juga dapat menyebabkan jumlah sel darah putih (WBC) rendah, yang dikenal sebagai leukopenia.
Sel darah putih memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga jumlah WBC yang rendah dapat menunjukkan sistem kekebalan yang melemah.
Baca Juga: 3 Langkah Mencegah Gangguan Kesehatan pada Sistem Pencernaan
Hal ini membuat orang lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.
2. Paru-paru
Keterlibatan jantung dan paru-paru pada lupus dapat menyebabkan beberapa komplikasi jangka panjang yang serius.
Lupus yang memengaruhi paru-paru dan sistem paru dapat menyebabkan kondisi:
- Radang selaput dada (radang selaput yang menutupi paru-paru).
- Radang paru-paru (peradangan di dalam jaringan paru-paru).
- Penyakit paru interstisial (jaringan parut pada paru-paru karena peradangan kronis).
- Emboli paru (pembekuan darah di paru-paru).
- Hipertensi paru(peningkatan tekanan darah di arteri paru-paru).
3. Ginjal
Baca Juga: Asma Tiba-Tiba Kambuh di Malam Hari? Ini 4 Langkah Mudah Mengatasinya
Salah satu komplikasi lupus yang paling umum tapi parah adalah perkembangan lupus nefritis.
Lupus nefritis berkembang ketika sistem kekebalan tubuh sendiri salah mengira jaringan ginjal normal sebagai penyerbu asing.
Hal ini menyebabkan respons imun dan inflamasi yang menargetkan ginjal, sehingga organ ini pun jadi rusak.
4. Sistem saraf
Lupus dapat memengaruhi pusat, perifer, dan/atau sistem saraf otonom.
Di kala sistem saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) terlibat, gejalanya dapat mencakup kabut otak, sakit kepala, kejang, atau bahkan stroke.
Lupus yang menyerang sistem saraf perifer dapat menyebabkan:
- Sakit saraf (saraf yang rusak atau disfungsional)
- Sensasi kesemutan atau mati rasa di seluruh tubuh
Baca Juga: Sistem Kekebalan Tubuh Menyerang Jaringannya Sendiri, Ini 7 Fakta Penyakit Lupus
- Kehilangan penglihatan
- Pusing
- Sakit wajah
- Telinga berdenging
Tak hanya berpengaruh pada kondisi fisik, sebab lupus berdampak pada kesehatan mental. Pasalnya terdapat hubungan lupus neurologis dan kesehatan mental seseorang.
Neuropsikiatri SLE (NPSLE) mengacu pada gejala neurologis dan psikiatri yang berhubungan langsung dengan SLE.
Gejala dapat meliputi:
Baca Juga: Sistem Kekebalan Tubuh Menyerang Jaringannya Sendiri, Ini 7 Fakta Penyakit Lupus
- Sakit kepala
- Kecemasan
- Depresi
- Disfungsi kognitif
- Kabut otak
- Kejang
- Dalam beberapa kasus, psikosis
Dengan mengetahui komplikasi penyakit lupus ini berdampak pada kesehatan fisik dan mental, maka pengidapnya perlu segera memeriksakan diri agar mendapat pengobatan yang tepat, ya. (*)