Parapuan.co - Belakangan masyarakat Indonesia banyak mengeluhkan cuaca yang terasa sangat panas.
Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun sempat memberikan peringatan terkait suhu panas terika yang terjadi di wilayah Indonesia.
Selain membuat gerah, cuaca panas juga bisa membuat kita banyak berkeringat dan menyebabkan kita merasa kekurangan cairan atau dehidrasi.
Dehidrasi terjadi ketika tubuh tidak memiliki air sebanyak yang dibutuhkan.
Dehidrasi berarti tubuhmu kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi.
Tanpa cukup air, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Jika tidak diobati, itu bisa menjadi lebih buruk dan menjadi masalah serius.
Kawan Puan dapat mengalami dehidrasi ringan, sedang, atau berat tergantung pada seberapa banyak cairan yang hilang dari tubuhmu.
Penyebab
Ini merupakan hal normal jika kamu kehilangan air dari tubuh setiap hari dengan berkeringat, bernapas, buang air kecil, dan buang air besar, dan melalui air mata dan air liur (ludah).
Baca Juga: Cuaca Panas, Ini 6 Makanan dan Minuman Penambah Cairan Tubuh
Biasanya kamu mengganti cairan yang hilang dengan minum cairan dan makan makanan yang mengandung air.
Jika kamu kehilangan terlalu banyak air atau tidak minum dan makan cukup, kamu bisa mengalami dehidrasi.
Mengutip dari WebMD, kamu dapat kehilangan lebih banyak air dari biasanya karena beberapa alasan berikut.
- Demam
- Diare
- Muntah
- Keringat berlebihan
- Sering buang air kecil (Diabetes dan beberapa obat seperti pil air, yang juga disebut diuretik dapat membuat kamu lebih sering buang air kecil)
Dehidrasi juga bisa disebabkan kamu tidak bisa mengganti air yang hilang dari tubuhmu karena alasan-alasan tertentu, seperti:
- Terlalu sibuk dan lupa minum cukup.
- Kamu tidak menyadari bahwa kamu haus.
- Kamu tidak ingin minum karena sakit tenggorokan atau sariawan , atau sakit perut.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Panas, Ini 4 Buah yang Menjaga Tubuh Tetap Terhidrasi
Mengutip dari NHS, berikut ini gejala dehidrasi yang umum terjadi:
- Merasa haus
- Kencing berwarna kuning tua dan berbau menyengat
- Merasa pusing atau sakit kepala
- Merasa lelah
- Mulut, bibir dan mata kering
- Kencing sedikit dan kurang dari 4 kali sehari
Tanda-tanda dehidrasi parah meliputi:
- Tidak buang air kecil atau buang air kecil berwarna kuning pekat
- Kulit sangat kering
- Merasa pusing
- Detak jantung cepat
- Napas cepat
- Mata cekung
- Kantuk, kurang energi, kebingungan atau lekas marah
- Pingsan
Gejala untuk bayi dan anak kecil bisa berbeda dari orang dewasa:
- Mulut dan lidah kering
- Tidak ada air mata saat menangis
- Keringkan popok selama 3 jam
- Mata cekung, pipi, titik lemah di bagian atas tengkorak
- Kantuk, kurang energi, atau lekas marah
Siapa yang Berisiko Mengalami Dehidrasi?
Siapa pun bisa mengalami dehidrasi, tetapi kemungkinannya lebih tinggi untuk beberapa orang:
1. Bayi dan anak kecil paling mungkin mengalami diare dan muntah parah, dan mereka paling banyak kehilangan air karena demam tinggi. Si kecil tidak bisa memberitahumu bahwa mereka haus atau mendapatkan minuman sendiri.
2. Orang dewasa yang lebih tua sering tidak menyadari bahwa mereka haus. Jika mereka tidak dapat bergerak dengan baik lagi, mereka mungkin tidak dapat minum dengan mudah atau mungkin tidak dapat menerima cukup cairan karena kondisi medis.
3. Orang yang sakit pilek atau sakit tenggorokan mungkin tidak mau makan atau minum.
4. Orang dengan penyakit kronis seperti diabetes tipe 1 atau tipe 2 bisa banyak buang air kecil jika penyakitnya tidak terkontrol. Mereka juga mungkin minum obat-obatan seperti pil air, yang membuat mereka lebih sering pergi.
5. Orang yang beraktivitas di luar dalam cuaca panas dan lembap terkadang tidak bisa mendinginkan tubuh secara efektif karena keringatnya tidak menguap. Hal ini dapat menyebabkan suhu tubuh yang lebih tinggi dan kebutuhan akan lebih banyak air.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Kebiasaan Olahraga yang Harus Segera Dihentikan
(*)