Sebaliknya, apabila harga UST anjlok hingga ke bawah satu dolar AS, investor bisa menukarkan UST ke token Luna apabila harganya naik, dengan rasio 1:1.
Penyebab anjloknya harga Luna
Anjloknya harga token Luna dalam sepekan terakhir sebenarnya disebabkan oleh harga stablecoin TerraUSD (UST) yang terus mengalami penurunan di bawah satu dolar AS.
Akibatnya, banyak investor yang kemudian menukarkan stablecoin UST ke token Luna, yang menyebabkan ketersedian token menjadi membludak, sehingga harganya pun anjlok.
Menurut CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai, menjelaskan kepada Kompas.com, hubungan mutual keduanya membuat setiap satu UST yang diterbitkan, akan ada token Luna yang dihancurkan, hal ini berlaku sebaliknya.
“Konsepnya, ketika UST mint (diterbitkan), ada Luna yang di-burn (dihancurkan). Sedangkan bila ada UST yang dihancurkan, maka akan ada Luna yang diterbitkan,” terangnya.
Ketersediaan aset kripto yang semakin banyak itu bisa menyebabkan harga justru menjadi semakin rencah.
Walhasil, kata Kai, harga token Luna akan terus anjlok hingga UST bisa stabil ke harga satu dolar AS lagi.
Baca Juga: Bisa Dipakai Beli NFT, Ini 3 Uang Kripto Paling Profit untuk Investasi
“Jadi jika Luna Foundation Guard, bendaharanya Terraform Labs, mau kembalikan nilai UST di satu dolar AS, mau tidak mau dia mesti burn UST yang supply-nya berlimpah. Efeknya ketersediaan token Luna semakin banyak,” ungkapnya.
Akibat penurunan harga yang drastis tersebut, berbagai platform pertukaran mata uang kripto pun telah menghentikan perdagangan token Luna dan stablecoin TerraUSD (UST).
(*)