Parapuan.co - Kemarin, dunia memperingati Hari Keluarga Internasional atau International Family Day yang jatuh tiap tanggal 15 Mei.
Seperti yang kita tahu, ada banyak hal yang bisa dilakukan bersama keluarga. Salah satunya adalah mendirikan bisnis bareng keluarga.
Akan tetapi, jika kamu ingin melakukannya, ada beberapa tips mengelola bisnis keluarga yang perlu diketahui lebih dahulu.
Pasalnya, bisnis bareng keluarga pun punya beberapa kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi kita boleh jadi cenderung mudah percaya, tetapi bisnis ini pun rentan perselisihan.
Maka itu, melansir NOVA, kali ini PARAPUAN telah merangkum beberapa tips yang bisa kamu terapkan jika ingin bisnis bareng keluarga. Ini adalah hal yang perlu kamu miliki.
Kamu harus bisa membedakan mana urusan keluarga dan mana bisnis. Meski bertemu di kantor maupun di rumah, dengan profesionalisme kedua hal bisa dibedakan.
Sejak awal, tentukan "nahkoda" bisnis keluarga berdasarkan hasil kesepakatan bersama. Sosok ini tidak harus menjadi nahkoda di kedua hal, bisnis dan keluarga.
Selain itu, ciptakan tingkat kepercayaan tinggi, antara satu anggota dengan yang lain. Salah satunya dengan pembagian tugas yang adil dan disepakati bersama.
Baca Juga: Jelang Hari Keluarga Internasional, Ini 6 Tips Komunikasi jika Punya Bisnis Bareng
Jangan sampai ada “ketidaksetujuan” yang terpendam dan tidak pernah tersampaikan.
Selain itu, semua sumbangsih modal dihitung saksama, termasuk yang tak terlihat seperti pinjaman mobil untuk operasional, rumah untuk dijadikan kantor, dan sebagainya.
Sekalipun memiliki hubungan keluarga, catatan dan perhitungan modal ini, nantinya bisa dijadikan salah satu tolak ukur pembagian keuntungan.
Hindari keuntungan semu atau keuntungan besar yang diraih karena ada pos-pos modal yang sengaja tidak dihitung, salah satunya karena faktor “buat keluarga mah enggak apa-apa”.
2. Legalitas
Terapkan prinsip hitam di atas putih sedari awal kamu memulai bisnis bareng keluarga.
Perjelas semua hal, mencakup struktur dan pembagian tugas, tanggung jawab, hak seperti gaji dan untung, dan kewajiban dari setiap pihak terlibat misal kalau rugi, siapa yang menanggung.
Bagaimanapun juga, kamu tak bisa memungkiri bahwa bisnis tidak melulu dalam skala kecil. Berikan tindakan bagi siapapun yang melanggar perjanjian, sekalipun mereka adalah keluarga.
Kamu tidak harus membuat struktur tersebut langsung rapi di awal memulai bisnis bareng keluarga, penyempurnaannya bisa kamu lakukan seiring berjalannya usaha.
Baca Juga: 5 Cara Menemukan Partner Bisnis yang Tepat dari Dua Founder Momomaru
Namun, penyusunannya lebih baik melibatkan pihak ketiga, seperti notaris atau pengacara.
Jangan sampai keluarga kamu menjadi pecah karena bisnis keluarga tidak diatur jelas secara hukum, terutama apabila skala bisnis semakin besar.
Ciptakan juga sistem rekrutmen yang jelas, untuk menjamin profesionalisme dari anggota keluarga (non pendiri) yang ingin terlibat.
Dengan begitu, ketika hal-hal yang tidak diinginkan sampai terjadi, konsekuensinya jelas.
3. Rekan Bisnis Non-Keluarga
Rekan bisnis yang berasal dari luar diperlukan karena salah satu kekurangan bisnis keluarga ialah anggota keluarga mungkin tak menyanggupi seluruh bagian atau skill yang dibutuhkan.
Di samping itu, rekan bisnis ini pun bisa membantu menengahi, memberi masukan, menjadi tangan kanan, mengurus operasional, atau mengisi posisi yang tidak bisa diisi anggota keluarga.
Nah, ada beberapa tips memilih rekan bisnis non-keluarga yang tepat. Pertama ialah kamu harus menemukan orang yang bisa dipercaya.
Baca Juga: Catat! Ini Pesan dari Dua Founder Momomaru Jika Ingin Bisnis Bareng Teman
Jika sudah menemukannya, kamu harus merekrut secara profesional. Meskipun tak dimungkiri rekomendasi dari kamu akan lebih membantu.
Hal yang terakhir ialah disepakati semua anggota keluarga, sekalipun berasal dari rekomendasi salah satu anggota keluarga.
Nah, itulah 3 hal yang dimiliki sekaligus tips dalam menjalani bisnis bareng keluarga. Jangan sampai niat ingin mencari keuntungan malah berujung perpecahan, ya! (*)