Tentu kondisi ini berbeda dengan stres kronis, karena tingkat ini justru menurunkan kekebalan dan meningkatkan peradangan.
3. Meningkatkan perkembangan anak
Mungkin Kawan Puan pernah mendengar bila perempuan yang mengalami depresi dan kecemasan berat selama kehamilan itu akan melahirkan prematur atau memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah.
Memang benar bahwa tingkat stres yang tinggi dapat berdampak negatif pada ibu dan bayi.
Karena itu, sebagian besar ibu hamil melakukan segala yang mungkin secara manusiawi untuk tetap sehat dan meminimalkan stres dan kecemasan saat hamil.
Meskipun stres kronis dapat berdampak negatif pada kehamilan, kabar baiknya adalah stres normal tingkat sedang selama kehamilan tidak akan membahayakan bayi.
Sebuah studi Johns Hopkins berjudul Mild Maternal Stress May Actually Help Children Mature, tahun 2006 mengungkap manfaat dari stres tingkat rendah hingga sedang.
Di mana bayi yang lahir dari ibu yang mengalami stres ringan hingga sedang selama kehamilan memiliki keterampilan perkembangan awal yang lebih maju pada usia dua tahun dibandingkan bayi yang lahir dari ibu yang tidak stres.
Tentu saja, penelitian ini tidak menyarankan memberikan perawatan stres saat hamil.
Tetapi jika ibu hamil menghadapi tekanan harian berkala, jangan panik, sebab kondisi ini sebenarnya dapat membantu perkembangan bayi.
Baca Juga: Kunci Damai dengan Diri Sendiri, Ini 3 Cara Menghentikan Pikiran Negatif
Dari ulasan di atas diketahui bahwa stres ini memang bermanfaat positif asalkan dalam tingkat ringan hingga sedang.
Apabila stres yang dialami termasuk kronis, alangkah baiknya bila Kawan Puan segera datang ke profesional kesehatan mental supaya tidak terjadi perburukan kondisi.
(*)