Parapuan.co - Kesuksesan film KKN di Desa Penari membawa kebanggaan tersendiri bagi dunia film Tanah Air.
Pasalnya, di masa pandemi ini industri film mengalami dampak yang cukup signifikan.
Namun hadirnya KKN di Desa Penari membangkitkan asa para pekerja seni di industri film dengan kesuksesannya menggaet penonton.
Terhitung sudah lebih dari 7 juta penonton bertemu Nur Cs di bioskop hingga hari ini.
Capaian itu membuat KKN di Desa Penari menjadi film terlaris sepanjang masa mengalahkan film-film laris terdahulu.
Sayangnya, kesuksesan film KKN di Desa Penari sempat dibumbui oleh kritik tak sedap.
Hal ini karena muncul rumor bahwa figuran yang muncul di film dibayar dengan tidak pantas.
Tak hanya itu, beredar kabar pemain figuran yang berperan sebagai hantu tidak boleh mengapus riasan wajah selama 24 jam.
Kabar itu tentu membuat banyak netizen geram dan mengecam kru produksi dari film yang diangkat dari thread Twitter viral tersebut.
Baca Juga: Simak Komentar Nessie Judge soal Film KKN di Desa Penari, Seperti Apa?
Menanggapi gosip yang beredar, Awi Suryadi selaku sutradara KKN di Desa Penari akhirnya buka suara.
Dalam diskusi daring "Perubahan Tren Film Indonesia Pasca Covid-19 Melandai", Jumat (20/5/2022) melansir Kompas.com, Awi menyebut hal itu tidak benar.
Awi membantah figuran dilarang menghapus riasannya selama 24 jam.
"Jadi, intinya adalah tidak betul bahwa mereka tidak boleh menghapus make up selama 24 jam," kata Awi.
Awi pun mencoba menjelaskan proses syuting para figuran yang dilaksanakan di hari terakhir.
"Mereka di-calling jam 10 pagi. Kita syuting hari itu selesai jam 10 malam. Jadi totalnya 12 jam," imbuhnya.
Terkait pembayaran, Awi sendiri mengaku kurang mengetahui besaran angka yang disepakati.
Namun, Awi menegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan bayaran dengan nominal Rp75.000.
"Saya langsung mengonfirmasi ke bagian casting. Bagian casting memastikan kepada saya. 'Mas Awi, yang keluar dari kita tidak segitu jumlahnya."
"Tapi, karena mereka bekerja sama dengan agensi lokal sana, tentunya ada potongan oleh agensi tersebut'. Potongannya berapa, mereka juga enggak tahu,” ungkap Awi.
Baca Juga: Deretan Film Horor Indonesia Paling Ditunggu Rilisnya di Bioskop, Ada Keramat 2
(*)