Parapuan.co- Sosok Ova Emilia saat ini sedang menjadi pusat perhatian karena terpilih menjadi rektor Univesitas Gajah Mada (UGM) untuk periode 2022 hingga 2027.
Melansir Tribunnews.com, ia ditetapkan sebagai rektor UGM pada Jumat (20/5/2022) di Balai Senat UGM oleh Majelis Wali Amanat UGM.
Menurut website resmi ugm.ac.id, ia merupakan satu-satunya kandidat perempuan di antara lawan lainnya, yakni Prof. Bambang Agus Kironoto dan Deendarlianto.
Ova Emilia diketahui menang telah dengan mendapat dukungan 21 suara.
“Kami sudah melakukan voting dan hasilnya adalah Prof. Bambang Agus Kironoto memperoleh satu suara, Prof. Deendarlianto tiga suara, dan Prof. Ova Emilia memperoleh 21 suara. Dengan demikian calon rektor terpilih adalah Prof Ova Emilia,” ujar Ketua MWA UGM, Pratikno mengutip dari Tribunnews.com.
Pemilihan dan penetapan rektor tersebut diikuti oleh 17 anggota MWA secara offline dan satu anggota secara online yang beranggotakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Mochamad Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, serta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Lantas, seperti apa sesungguhnya sosok Ova Emilia yang terpilih sebagai rektor perempuan kedua di UGM?
Menurut website resmi UGM, perempuan kelahiran Yogyakarta pada 19 Februari 1964 tersebut pernah dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.
Ia juga pernah menjabat sebagai Dekan FK-KMK pada tahun 2016.
Baca juga: Mengenal Adi Utarini, Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Diakui Dunia
Sebelumnya, Ova Emilia pernah menempuh pendidikan sarjana di UGM dan menamatkannya pada tahun 1987.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan masternya di University of Dundee, Skotlandia di tahun 1990.
Enam tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1996-2000, Ova Emilia mengambil pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM.
Selanjutnya pada tahun 2009, Ova Emilia kembali melanjutkan pendidikan doktoralnya jurusan Clinical Teaching di University of New South Wales, Wales dan pendidikan dokter subspesialis di UGM.
Ia bahkan meraih penghargaan First Prize for Young Gynecologist Award pada 1998 dan SIDA Award pada tahun 2006.
Peran Ova Emilia di Dunia Pendidikan
Selain getol dalam menuntut ilmu, Ova memiliki pengalaman di bidang menulis buku dan jurnal internasional.
Ia juga sering terlibat dalam membangun inovasi, advokasi, dan kebijakan publik.
Pada tahun 2012-2020, Ova membentuk kurikulum bagi dokter mengenai pelayanan keluarga berencana (KB) yang menjadi model pelatihan yang diangkat secara nasional dan diterapkan di Fakultas Kedokteran di Indonesia.
Baca juga: Hari Guru Sedunia: Ini Sosok Toeti Heraty, Profesor dan Pendiri Jurnal Perempuan
Atas terpilihnya Ova sebagai rektor UGM, ia memiliki sejumlah strategi dan program kerja seperti memperkuat pendidikan transdisiplin yang mendorong kewirausahaan sosial, kemandirian dan keberagaman.
Selain itu, Ova juga memiliki misi untuk memperkuat pengabdian yang komprehensif dan berkesinambungan demi penyelesaian permasalahan wilayah dengan melibatkan sivitas akademika dan alumni, serta memperkuat atmosfer kampus yang sehat, ramah lingkungan, berbudaya, dan bertanggung jawab secara sosial.
Kawan Puan, demikian tadi berbagai hal mengenai sosok Prof Ova Emilia yang saat ini dinobatkan sebagai rektor terpilih UGM periode 2022-2027.
Wah, sungguh inspiratif ya! (*)