Parapuan.co - Tabungan berjangka sering kali dianggap sama dengan deposito, padahal keduanya ternyata berbeda, lho.
Walau memiliki cara kerja yang mirip dengan sistem tenor dan setoran bulanan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, keduanya ialah produk yang berbeda.
Perbedaan utama antara tabungan berjangka dan deposito sebenarnya terletak pada jenis produknya.
Pasalnya, tabungan berjangka merupakan produk simpanan, sedangkan deposito merupakan salah satu jenis produk investasi.
Selain perbedaan pokok tersebut, masih ada sejumlah perbedaan lainnya antara deposito dan tabungan berjangka.
Melansir Lifepal, yuk simak berbagai perbedaan tabungan berjangka dan deposito yang ternyata keduanya tidaklah sama.
1. Suku bunga deposito lebih tinggi
Walau tabungan berjangka menawarkan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa, tetapi suku bunganya tetap lebih rendah jika dibandingkan deposito.
Apabila deposito pada umumnya menawarkan suku bunga antara lima sampai 6,5 persen per tahun, tabungan berjangka hanya menawarkan empat hingga lima persen.
Baca Juga: Lebih Menguntungkan Daripada Tabungan Konvensional, Apa Itu Tabungan Berjangka?
2. Biaya setoran tabungan berjangka lebih rendah
Keduanya menerapkan aturan penarikan dana dalam jangka waktu dan nominal setoran bulanan tertentu, tetapi biaya minimun setoran untuk tabungan berjangka lebih rendah.
Rata-rata setoran pertama untuk tabungan berjangka ialah mulai Rp100.000 saja, sedangkan deposito biasanya Rp8-10 juta.
3. Deposito dapat dijadikan jaminan pinjaman
Apabila kamu mengajukan pinjaman di bank ataupun lembaga lainnya, biasanya kamu akan diminta jaminan pinjaman berupa aset.
Dalam hal ini, Kawan Puan bisa memanfaatkan deposito untuk dijadikan jaminan pinjaman, sehingga kamu tak perlu menjadikan aset lain sebagai jaminan.
Namun, sebaiknya hindari menjadikan deposito sebagai jaminan, sebab manfaat bunganya akan hilang karena terkikis oleh bunga kredit yang dua sampai tiga persen lebih tinggi.
Di sisi lain, berbeda dengan deposito, tabungan berjangka tidak bisa kamu jadikan sebagai jaminan saat mengajukan pinjaman.
4. Tabungan berjangka dapat melatih disiplin, sedangkan deposito untuk berinvestasi
Baca Juga: 5 Manfaat Tabungan Berjangka, Suku Bunga Tinggi hingga Dilengkapi Asuransi
Bagi Kawan Puan yang merasa sulit untuk menyisihkan uang dan menabung, kamu bisa mempertimbangkan tabungan berjangka untuk melatih kedisiplinan.
Jenis tabungan yang satu ini menerapkan sistem penarikan autodebet setiap bulannya, sehingga saldo kamu akan otomatis terpotong untuk menabung.
Di sisi lain, deposito cocok untuk kamu yang ingin memulai langkah untuk berinvestasi karena profil risikonya yang konservatif.
Walaupun imbal hasilnya tidak sebesar instrumen investasi lain, tetapi risiko kerugiannya cukup kecil dan telah dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Sebagai pertimbangan, Kawan Puan bisa memilih deposito apabila memiliki dana simpanan yang tidak akan terpakai dalam waktu dekat.
Akan tetapi, pilihlah tabungan berjangka jika ingin mengumpulkan uang untuk dipakai satu sampai tiga tahun ke depan.
5. Tabungan berjangka tercatat di rekening, sementara deposito di bilyet
Perbedaan lain antara kedua produk ini adalah dana tabungan berencana dan deposito dicatat di tempat yang berbeda, sebab keduanya bukan merupakan produk yang sama.
Baca Juga: Bunga Lebih Besar dari Tabungan Biasa, Ini 5 Rekomendasi Tabungan Berjangka Terbaik
Sementara tabungan berjangka akan tercatat di rekening biasa, deposito akan tercatat di bilyet sebagai bukti bahwa kamu memiliki dana yang didepositkan.
Kawan Puan, tabungan berjangka dan deposito memiliki keunggulannya masing-masing yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan.
Jika memiliki dana lebih, tak ada salahnya untuk memiliki tabungan berjangka untuk menyimpan dana dan deposito untuk tujuan keuangan yang jangka panjang.
Demikian perbedaan antara tabungan berjangka dan deposito. Jadi, di antara keduanya, mana yang paling cocok untukmu? (*)