Parapuan.co - Kesenjangan generasi atau generation gap sering terjadi karena usia yang terpaut jauh antara orang tua dan anak.
Adanya kesenjangan generasi kemungkinan memicu kesalahpahaman orang tua dan anak karena pandangan hidup yang berbeda.
Pasalnya, pandangan hidup sangat dipengaruhi kemajuan teknologi dan keterbukaan manusia pada bidang-bidang tertentu.
Melansir Parenting Firstcry, berikut ini 5 tips menjembatani generation gap antara orang tua dan anak. Yuk, simak apa saja!
1. Tetap buka pikiran
Cara berpikir anak berbeda dengan orang tua, tetapi orang tua sering merasa lebih tahu segalanya dibandingkan anaknya.
Faktanya, kehidupan ada pada masa kini dan berkembang sesuai zamannya, yang tentu saja berbeda dengan masa lalu.
Inilah sebabnya mengapa orang tua harus tetap menjaga pikiran terbuka dan tidak berasumsi negatif pada pandangan anak.
Begitu pun dengan anak, sebaiknya bersedia memberi tahu informasi terbaru pada orang tua agar bisa memahami.
Baca Juga: Kuncinya Memahami, Ini 5 Penyebab Kesenjangan Generasi antara Orang Tua dan Anak
2. Jaga komunikasi
Sebagai orang tua, meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak setiap hari sangatlah penting.
Komunikasi sederhana dapat membantu orang tua dan anak mengenal satu sama lain secara bebas dan terbuka.
Anak-anak perlu tahu bahwa mereka dapat mendekati orang tua kapan saja, sehingga tidak ada jarak antara orang tua dan anak.
Komunikasi yang positif dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan, dukungan, dan rasa aman bagi anak.
3. Bersedia mendengarkan
Orang tua perlu memberikan waktu kepada anak-anak untuk berbicara tanpa gangguan atau interupsi.
Sehingga, orang tua dapat mempelajari pikiran dan pendapat anak secara keseluruhan agar tidak terjadi salah paham.
Menjadi pendengar yang baik akan mendorong anak untuk berperilaku demikian pula saat orang tuanya berbicara.
Baca Juga: Tak Perlu Marah, Ini 5 Tips Mengajarkan Anak agar Mau Mendengarkan Orang Tua
4. Saling memahami
Dengan mendengarkan, orang tua dapat memahami perasaan anak dan apa yang menjadi keinginannya.
Pemahaman dapat mengurangi konflik, sebab orang tua dapat menempatkan diri pada posisi anak.
Perlu diingat, jangan sampai terjebak dan merasa sebagai pihak yang selalu benar karena tidak memahami keinginan anak.
5. Saling berkompromi
Setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing, begitupun perbedaan antara pandangan orang tua dan anak.
Daripada memaksa anak untuk mengikuti cara berpikir orang tua, sebaiknya tetap buka opsi untuk berkompromi.
Sehingga bisa memukan sudut pandang atau solusi baru dengan perpaduan antara pendapat anak dan orang tua.
Baca Juga: Sambut Hari Ayah, Inilah Perbedaan Gaya Pengasuhan Ayah dan Ibu
Adanya upaya-upaya untuk saling memahami dan berkomunikasi dapat membuat kesenjangan generasi semakin kecil, ya, Kawan Puan. (*)