Parapuan.co - Virus cacar monyet atau monkeypox menyita perhatian publik lantaran sudah mulai menyebar ke berbagai negara.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya sudah ada 92 kasus yang terkonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet dari 12 negara non-endemik hingga Sabtu (21/5/2022).
Meski belum ada laporan resmi tentang kasus cacar monyet di Indonesia, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Melansir Kompas.com, berikut fakta-fakta cara monyet mulai dari pengertian, cara penularan, masa inkubasi, dan gejalanya. Yuk, simak!
Cacar Monyet
Cacar monyet atau monkeypox merupakan infeksi zoonis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
"Monkeypox sebenarnya merupakan infeksi zoonosis yang disebabkan oleh Pox Virus," kata Dr dr Prasetyadi Mawardi, SpKK(K), FINSDV, FAADV, staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Ia melanjutkan, "Menurut klasifikasi virus ini termasuk dalam famili kelompok virus Poxviridae, menyebab cacar Smallpox."
Smallpox atau Variola sudah dinyatakan tidak ada sejak puluhan tahun lalu, terkait keberhasilan vaksinasi.
Baca Juga: Sedang Merebak di Eropa, Begini Asal-usul dari Cacar Monyet atau Monkeypox
Dr Prasetyadi menjelaskan bahwa sebenarnya cacar monyet banyak dijumpai di benua Afrika dan jarang menyebar di tempat lain.
"Oleh karena mobilitas dan dinamika tinggi sejalan dengan kemajuan teknologi, sehingga bisa keluar wilayah Afrika," imbuhnya.
Penularan Cacar Monyet
Pada kesempatan yang sama, dr Pratiwi Prasetya Primisawitri, mahasiswa PPDS-DV yang bertugas di Poliklinik Infeksi Tropik KSM Ilmu Dermatologi dan Venereologi RSUD dr Moewardi menjelaskan tentang penularan cacar monyet.
dr Pratiwi mengungkap bahwa penularan dari hewan ke manusia (zootonik) dapat terjadi karena kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, lesi kulit, atau mukosa dari hewan yang terinfeksi.
"Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi akibat kontak dekat dengan sekret pernapasan, lesi kulit orang yang terinfeksi, atau benda yang baru saja terkontaminasi," kata dr Pratiwi.
Lebih lanjut, kata dr Pratiwi, penularan melalui saluran pernapasan biasanya memerlukan kontak dekat yang berkepanjangan.
Masa Inkubasi Cacar Monyet
Saat terjadi kontak dengan virus cacar monyet, tentu seseorang tidak langsung dapat terkonfirmasi mengidap cacar monyet.
Baca Juga: Menyebar di Eropa, Kenali Gejala dan Cara Cegah Penularan Cacar Monyet
"Masa inkubasi Monkeypox biasanya berkisar antara 6-13 hari atau bisa dalam rentang 5-21 hari," kata dr Prasetyadi.
Ini berarti seseorang terinfeksi virus cacar monyet sampai menimbulkan gejala berkisar dari 6-13 hari atau 5-21 hari.
dr Prasetyadi juga menyebutkan bahwa manifestasi klinik cacar monyet dibagi menjadi dua periode, yaitu masa invasi dan masa erupsi.
Gejala Cacar Monyet
Menurut dr Prasetyadi, gejala pada masa invasi seperti demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot), dan astenia hebat (kekurangan energi).
Sementara pada fase erupsi, gejala mungkin muncul sekitar 1-3 hari setelah demam, seperti ruam di kulit.
"Ruam cenderung lebih terkonsentrasi di wajah dan ekstremitas daripada di badan. Yang bisa digunakan sebagai penanda adalah adanya ruam di daerah wajah," jelas dr Prasetyadi.
Ia menambahkan, sebagian besar pasien cacar monyet menderita ruam di telapak tangan dan telapak kaki.
Ruam diawali dengan makula (perubahan warna merah), berkembang menjadi papula (benjolan kecil dengan perabaan keras dan padat), lalu berkembang menjadi plenting (berisi cairan atau nanah).
Nah, itulah fakta-fakta penyakit cacar monyet yang sedang mewabah dan perlu diwaspadai ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Cacar Monyet atau Monkeypox Kembali Menyebar, Ketahui Fakta-faktanya