Kondisi tersebut dikenal sebagai ovulasi, yang membuatmu mengalami gejala PMS tapi tidak menstruasi.
"Anovulasi dapat terjadi secara acak, yang dipengaruhi oleh masalah nutrisi, berat badan, atau mendekati menopause," kata Jessica Shepherd, MD, dokter obgyn yang berbasis di Chicago, AS.
2. Kondisi Tiroid
Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di leher yang mengatur banyak fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan siklus menstruasi.
"Adanya gangguan tiroid dapat membuat siklus menstruasi tidak teratur tapi tetap menimbulkan gejala seperti kram perut," kata dr. Chailee.
3. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Menurut dr. Chailee, PCOS adalah suatu kondisi di mana perempuan memiliki kelebihan androgen (hormon pria).
"Hormon androgen adalah bahan kimia dalam tubuh yang mempengaruhi fungsi ovarium, pertumbuhan rambut, penambahan berat badan, dan kepekaan terhadap insulin," imbuhnya.
Pasalnya, PCOS dapat menyebabkan periode menstruasi tidak teratur yang disertai dengan pertumbuhan kista di ovarium.
Baca Juga: Arisan Parapuan 11: Mengenal Gejala PCOS, Penyebab, dan Cara Mengatasinya