Ini artinya Kawan Puan bisa mengalami ruam, iritasi, gatal, dan benjolan atau lepuh yang terlihat.
Pernyataan Dr. Lee juga sejalan dengan apa yang disampaikan dokter kulit Joshua Zeichner, yang mengingatkan bahwa kita tidak boleh menggunakan sabun bekas untuk menyikat alis, seperti melansir dari The List, .
Pasalnya, sabun batangan bisa menyebabkan gangguan pada skin barrier dan iritasi jika digunakan di wajah, terutama pada kulit sensitif.
Ini karena pH basa dan kandungan di dalamnya yang bisa mengiritasi, misalnya seperti wewangian.
Jadi, tidak heran jika terlalu sering menggunakan sabun di kulit dapat menyebabkan kulit merah, bersisik, gatal tepat di belakang rambut alis, yang ujungnya tidak terlihat bagus.
Meskipun Kawan Puan bisa meminimalkan iritasi dengan memilih sabun batangan yang bebas pewangi dengan pH seimbang untuk digunakan pada wajah, sabun ini akan tetap menyebabkan iritasi dengan penggunaan rutin seiring waktu.
Lebih dari itu, ternyata penggunaan terlalu sering soap brow juga bisa menyebabkan penipisan alis.
Seperti dipaparkan oleh Alyssa Anderson, penata rias Anastasia Beverly Hills, menyikat alis dengan spoolie berlapis sabun, atau menyikatnya setelah sabun mulai mengeras, dapat menyebabkan bulu alis tercabut dengan mudah tanpa sadar.
"Jika sabun pada spoolie terlalu tebal, itu bisa menarik rambut, meninggalkan bercak atau celah di alis," kata Bailey.
Baca Juga: Selain Bentuk Pensil, Ini 4 Jenis Produk Alis yang Harus Kamu Ketahui
Dan rambut alis bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk tumbuh kembali.
Di sisi lain, ahli kimia kosmetik Ginger King juga memperingatkan agar tidak memakai alis sabun di iklim panas tinggi atau selama berolahraga.
Hal ini dikarenakan keringat dapat menyebabkan sabun menetes ke mata dan membuatnya menjadi perih.
Para pakar pun sepakat bahwa alih-alih menggunakan soap brow, lebih baik memakai produk yang memang dibuat khusus untuk alis.
(*)
Baca Juga: Skincare Viral di TikTok: Rekomendasi Serum Alis dan Bulu Mata Lokal