Parapuan.co - Dalam kehidupan pernikahan, ada kalanya pasangan mengalami kehilangan gairah untuk melakukan hubungan suami istri.
Sementara, aktivitas seksual merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan pernikahan.
Seiring berjalannya waktu, pasangan suami istri dapat mengalami penurunan gairah seksual.
Apalagi bagi pasangan yang telah menjalani biduk rumah tangga dalam waktu lama.
Kendati demikian, hilangnya gairah hubungan suami istri tak terjadi tanpa sebab.
Kondisi tersebut terjadi karena ada beberapa faktor hingga membuat seseorang mengalami penurunan gairah seks.
Dikutip dari laman Kompas.com, dokter spesialis urologi dan ahli pendidikan seksual, dr. Rena Malik, memberikan penjelasannya terkait kondisi tersebut.
Menurutnya, penurunan gairah hubungan intim yang dialami oleh pasangan suami-istri tidak terjadi begitu saja dan bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor yang kompleks.
Memiliki anak dan banyak kesibukan lain
Baca Juga: 5 Trik Foreplay Ini Bisa Tingkatkan Gairah dalam Hubungan Suami Istri
Melalui kanal YouTube miliknya, Dr Malik mengatakan, orang-orang yang paling banyak mengalami penurunan hubungan suami istri adalah mereka dengan usia paruh baya yang memiliki anak usia sekolah.
"Itu masuk akal karena kita punya anak untuk diurus, kita bekerja, dan juga harus mengelola rumah tangga. Jadi, kita kurang punya waktu untuk keintiman," terangnya.
Dengan kata lain, kesibukan yang dimiliki pasangan dapat mengakibatkan gairah untuk melakukan hubungan suami istri kian menurun.
dr. Malik juga menyampaikan bahwa beberapa orang yang memasuki usia lanjut (lansia) — di mana anak-anak mereka sudah mulai mandiri — bisa mengalami penurunan gairah untuk hubungan intim.
Di samping itu, terdapat faktor lain yang membuat seseorang mengalamai penurunan gairah seksual yakni tidak memiliki pasangan jangka panjang.
Namun, ada juga orang-orang yang memiliki pasangan jangka panjang tapi enggan untuk berhubungan intim.
Dalam videonya, ia juga berspekulasi bahwa hal ini bisa jadi disebabkan oleh adanya pergeseran budaya dan teknologi sejak tahun 1999.
"Sekarang sudah lebih banyak pilihan hiburan di luar sana daripada 20 tahun yang lalu dan juga ada penurunan kebahagiaan, serta peningkatan depresi," tambahnya.
Baca Juga: 4 Titik Sensitif Laki-Laki untuk Tingkatkan Gairah Seksual, Mana Saja?
Pasalnya, kebanyakan pasangan dulunya menganggap hubungan intim dapat menghilangkan stres.
Dengan semakin beragamnya media hiburan yang dapat mengusir stres, gairah seks pun mengalami penurunan.
Berkembangnya alternatif seks
Faktor lainnya yang dapat menyebabkan penurunan gairah seksual adalah adanya perkembangan alternatif seks.
Sebagai contoh, penggunaan sex toys yang bisa membuat orang-orang masturbasi dan merasa terpenuhi tanpa harus melakukan hubungan seksual.
Belum lagi semakin maraknya konten seksual online yang semakin mudah untuk diakses.
Lebih lanjut lagi, Malik menjelaskan bahwa ada juga kesadaran yang lebih tajam tentang konsekuensi seks seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual.
Tak hanya itu, seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang sadar mengenai dampak emosional dan psikologis yang dapat ditimbulkan oleh konsekuensi seks.
"Meski orang-orang cenderung mengalami penurunan hubungan seksual, tapi itu tidak menentukan kepuasan mereka dan juga belum terlihat apakah itu dapat menurunkan tingkat kelahiran," imbuhnya.
Nah, itu dia sejumlah alasan pasangan dapat mengalami penurunan gairah dalam hubungan suami istri.
Baca Juga: Hubungan Suami Istri Makin Intim, 5 Makanan yang Ampuh Tingkatkan Gairah Seks
(*)