Parapuan.co- Akhir-akhir ini ramai beberapa perusahaan startup Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawannya.
Salah satu penyebabnya ialah kondisi makro ekonomi yang tidak stabil saat pandemi.
Sebelumnya diketahui ada beberapa perusahaan startup yang telah melakukan PHK massal saat pandemi.
Di antaranya ada OYO, Reddoorz, Traveloka, dan perusahaan startup lainnya yang bekerja di bidang penginapan.
Selain itu, ada perusahaan yang melakukan PHK demi penyesuaian kebutuhan bisnis.
Melansir Kompas.com, berikut beberapa perusahaan startup yang melakukan PHK massal pada bulan Juni 2022 lalu:
1) LinkAja
PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) alias LinkAja baru-baru ini melakukan PHK karyawan hingga ratusan orang.
Menanggapi hal tersebut, Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo mengatakan, kebijakan ini disepakati lantaran perusahaan ingin melakukan reorganisasi sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Bekerja di Perusahaan Startup
Ia juga menyampaikan jika penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM terhadap kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini.
Selain itu, Reka juga mengatakan, penyesuaian yang dilakukan tentunya mempertimbangkan dengan matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk para karyawan.
Perencanaan PHK ini juga akan mengikuti dan mematuhi aturan dan regulasi dari pemerintah dan mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
"Perusahaan juga semaksimal mungkin memberikan berbagai dukungan untuk dapat melewati masa transisi," kata Reka.
Reka juga menambahkan, dari sisi operasional bisnis, perusahaan memastikan bisnis operasional tetap berjalan seperti biasa.
2) Zenius
Selain LinkAja, perusahaan startup yang berfokus di bidang edukasi Zenius juga melakukan PHK karyawan hingga 25 persen atau lebih dari 200 karyawan.
Hal tersebut dibenarkan oleh manajemen Zenius yang mengatakan, PHK dilakukan karena perusahaan sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
"Mengenai pengurangan karyawan, saat ini kita sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir," ujar pihak manajemen dilansir dari Kompas.com, pada Jumat (5/6/2022).
Baca juga: Grab Buka Lowongan Kerja Startup di Tengah Ramainya PHK, Simak Posisinya!
Pihak manajemen Zenius juga menjelaskan, karyawan yang terkena PHK akan mendapatkan pesangon sesuai dengan Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
"Zenius memahami bahwa ini adalah masa yang sulit bagi karyawan yang terdampak, sehingga perusahaan akan melanjutkan manfaat asuransi kesehatan mereka hingga 30 September 2022, termasuk untuk anggota keluarga mereka," jelas manajemen.
3) Fabelio
Kawan Puan pasti sudah tidak asing dengan salah satu perusahaan start up furnitur Fabelio yanng berdiri pada Desember 2012 lali.
Perusahaan startup ini sempat viral di media sosial karena diduga tidak membayar hak karyawan hingga dituding menggunakan ormas untuk memaksa karyawannya mengundurkan diri (resign).
Selain gaji yang tidak dibayar, Fabelio diduga belum membayarkan BPJS para pekerja hingga masih memiliki tunggakan hutang ke vendor.
Belum diketahui kepastian informasi tersebut, namun pihak Head of Human Capital Management Fabelio Febrian mengaku memang melakukan pengurangan jumlah karyawan sejak awal tahun 2021.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah efisiensi perusahaan karena mengalami kesulitan secara finansial sejak awal tahun 2021.
Diketahui ada sekitar 20-an karyawannya yang dipecat.
Baca juga: Generasi Milenial Perlu Tahu 4 Hal Ini sebelum Memilih Bekerja di Perusahaan Startup
Pasalnya, selama pandemi Covid-19, tingkat penjualan furnitur di Fabelio mengalami drastis.
Selain itu, konsumen yang datang dan berbelanja di showroom juga semakin sedikit.
Fabelio bahkan menutup hampir seluruh gerai atau showroom yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung dan Surabaya.
4. Tanihub
Selain perusahaan startup yang bergerak di bidang pendidikan, furnitur, dan perbankan, ada salah satu perusahaan startup di bidang pertanian yang juga melakukan PHK karyawan pada Februari tahun ini, yakni Tanihub.
TaniHub diketahui menghentikan operasional dua warehouse atau pergudangan di Kota Bandung dan Bali.
Tutupnya dua warehouse di Bandung dan Bali tersebut, berdampak pada pengurangan karyawan.
Menanggapi hal itu, Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group Bhisma Adinaya menjelaskan alasan terjadinya PHK karyawan.
Bhisma mengataka jika pihak perusahaan ingin mempertajam fokus bisnis dengan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan Business to Business (B2B) seperti hotel, restoran, kafe, modern trade, general trade, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mitra strategis.
Selain itu, ia juga memastikan jika seluruh hak karyawan terpenuhi dengan baik sesuai yang diatur oleh undang-undang.
“CEO (Pamitra Wineka) kami mengawal betul proses pemenuhan hak pekerja,” ujar Bhisma.
Nah, Kawan Puan, demikian tadi 4 perusahaan startup di Indonesia yang diketahui melakukan PHK karyawan pada tahun 2022. (*)