Beruntung, lingkungan kerjanya yang suportif membuat Dian dapat menjalani peran gandanya dengan lebih ringan.
“Jadi saya membuat circumstances bahwa mereka bisa memahami kondisi saya seperti ini. Dan untungnya, support system saya, kolega saya, even manajer saya pun enggak ada isu mengenai itu,” ujarnya lagi.
Kendati demikian, beriringan dengan keringanan yang diberikan oleh perusahaan, ia juga harus bisa membuktikan bahwa dapat menghasilkan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.
“Komunikasi di tempat kerja, memberikan awareness di tempat kerja, tapi juga harus dibarengi dengan pembuktian bahwa dengan situasi yang seperti itu kita juga bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik,” imbuh Dian menegaskan.
Terus berupaya untuk berkembang
Lebih dari 10 tahun perjalanan kariernya, Dian Wanni juga pernah berada di posisi di mana ia merasa jenuh karena tidak adanya kesempatan untuk berkembang.
Perempuan yang memiliki passion untuk mendorong inisiatif dari perempuan untuk perempuan itu ingin terus bisa berkembang dalam kariernya.
“Saya pernah merasa tidak ada kesempatan untuk grow. Tapi, ya, karena saya maunya ada next level-nya, kalau saya di sini enggak diberi kesempatan, maka I have to find something else di luar sana,” ujar Dian.
Baca Juga: Cerita Florencia Eka Hadapi Titik Terendah dalam Perjalanan Karier hingga Temukan Titik Baliknya
Ia kemudian melanjutkan, “Dari situ saya sadar bahwa kesempatannya mungkin bukan di sini. Itu hal yang membuat saya berpikir untuk mencari tempat lain yang bisa membantu saya untuk grow, enggak hanya menjadi staf saja, tapi bisa next level.”
Ke depannya, Dian berharap ia bisa terus memiliki kesempatan untuk mengembangkan kariernya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Lebih dari itu, Dian berharap stigma bahwa perempuan tidak memiliki kesempatan yang sama di industri teknologi dapat tergantikan dengan perspektif bahwa siapapun bisa berkembang di sektor tersebut.
“Sehingga bukan gender-based lagi, tapi bisa untuk semua orang. Jadi semakin banyak perempuan yang bisa bergabung di industri ini,” tutup Dian.
Wah, semoga sosok Dian Wanni bisa memberikan inspirasi bagi Kawan Puan yang tertarik untuk bekerja di industri teknologi.
Lewat pengalaman yang dibagikannya, dapat terlihat bahwa sektor teknologi yang kerap dianggap didominasi oleh laki-laki pun, ternyata memiliki lingkungan yang ramah terhadap perempuan. (*)