Pastikan tempatnya tak hanya nyaman, tapi juga privat. Lebih baik lagi jika tersedia kursi atau sofa.
Kalau kantormu menyediakan ruang laktasi, tentulah kamu tidak perlu khawatir soal tempat pumping saat kembali bekerja.
5. Menyiapkan penyimpanan ASI perah
Persiapkan lainnya, yaitu tempat menyimpan ASI perah (ASIP) yang dalam hal ini bukan hanya freezer di rumah.
Kamu juga perlu menyiapkan termos, kontainer, atau semacamnya untuk menyimpan ASIP sementara apabila melakukan pumping di kantor.
6. Komunikasikan dengan pengasuh
Entah kamu menitipkan bayi pada pengasuh di tempat penitipan atau kepada baby sitter, komunikasikan soal kapan dan bagaimana bayi diberi ASIP.
Apakah satu jam sekali, dua jam sekali, minum sambil digendong atau ditidurkan, dan sebagainya.
7. Membiasakan diri
Tak hanya bayi yang perlu membiasakan diri menyusu dari botol, kamu juga harus terbiasa dengan kegiatan pumping ASI.
Barang kali akan butuh waktu untuk dapat menyediakan ASIP lebih banyak mengingat jumlah ASI yang diperah bisa berbeda-beda setiap sesinya.
Kawan Puan, itulah persiapan pumping ASI untuk ibu baru yang akan kembali bekerja.
Intinya Kawan Puan perlu bersabar dan tidak menyerah untuk bisa memberikan ASI eksklusif pada bayimu. Tetap semangat, ya! (*)
Baca Juga: Rekomendasi 5 Alat Kontrasepsi yang Aman saat Menyusui untuk Perempuan Menikah