Parapuan.co - Bagi Kawan Puan yang baru saja menjadi ibu, sedangkan kamu perlu kembali bekerja, tentu merasakan berbagai kekhawatiran.
Apalagi jika kamu sudah mulai bekerja dan harus masuk kantor setelah sempat WFH selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
Salah satunya karena harus meninggalkan bayi yang masih menyusu untuk pergi ke kantor.
Kamu mungkin khawatir apakah bayi bisa mendapatkan ASI yang cukup ketika kamu beraktivitas di luar rumah.
Dalam hal ini, sebagai ibu kamu dapat melakukan pumping atau memompa ASI dan menyimpan stok untuk diberikan kepada bayi.
Akan tetapi masalahnya, stok ASI diberikan kepada bayi melalui botol susu yang mana membutuhkan persiapan supaya new born terbiasa.
Sebagai panduan bagi Kawan Puan yang merupakan ibu baru dan sudah mulai bekerja di kantor, PARAPUAN punya tipsnya, nih.
Kamu dapat melakukan persiapan pumping ASI bagi ibu bekerja sebagaimana dikutip dari What To Expect berikut ini!
1. Membeli pompa ASI
Baca Juga: Menghadapi Berbagai Stigma Terkait Peran Ibu dalam Menyusui Anak
Persiapan pertama yang harus kamu lakukan jika akan kembali bekerja dan ingin tetap memberikan ASI eksklusif pada bagi adalah membeli pompa ASI.
PR yang kemudian perlu kamu pahami, tidak sembarangan pompa ASI bisa kamu beli di pasaran.
Ada jenis pompa manual dan elektrik, dan kamu juga mesti mempertimbangkan kualitas serta kenyamanannya ketika digunakan.
Sebagian ibu bekerja bisa saja memilih pompa elektrik karena lebih praktis, tetapi harganya sedikit lebih mahal.
Sebagian lainnya mungkin lebih nyaman menggunakan pompa manual karena mudah dilepas pasang, dan harganya cenderung terjangkau.
Cermatlah saat memilih pompa ASI, apa lagi jika kamu membeli secara online supaya tidak mubazir.
2. Praktik di rumah
Usahakan membeli pompa ASI jauh-jauh hari sebelum mulai masuk kantor dan praktikkan terlebih dulu di rumah.
Kawan Puan perlu mencoba apakah pompa ASI yang kamu beli nyaman digunakan dan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Menyusui Itu Pilihan atau Kewajiban? Cari Tahu Jawabannya di Arisan Parapuan 14
Seandainya alat pompa justru membuat puting terasa sakit atau tidak nyaman, kamu bisa segera membeli yang baru.
Bila sudah, lakukan pumping sehari sekali dua hingga tiga pekan sebelum masuk kerja, dan tingkatkan sesinya mendekati hari H masuk kantor.
3. Kenalkan bayi pada botol
Ketiga, perkenalkan bagi pada botol agar nantinya ia terbiasa minum ASI sebagaimana saat menyusu pada payudara ibu.
Persiapan ini tidak bisa dilakukan mendadak, tetapi juga beberapa hari atau pekan sebelum kamu mulai bekerja.
Sebagian bayi mungkin akan langsung mau menyusu dari botol tanpa mengalami bingung puting.
Akan tetapi, sebagian lainnya butuh waktu untuk menyesuaikan diri meminum ASI dari botol.
4. Susun rencana
Berikutnya, susunlah rencana di mana kamu akan memompa ASI ketika berada di kantor.
Baca Juga: Dokter Spesialis Anak Jelaskan Pentingnya Dukungan Nenek dan Kakek dalam Membantu Ibu Menyusui
Pastikan tempatnya tak hanya nyaman, tapi juga privat. Lebih baik lagi jika tersedia kursi atau sofa.
Kalau kantormu menyediakan ruang laktasi, tentulah kamu tidak perlu khawatir soal tempat pumping saat kembali bekerja.
5. Menyiapkan penyimpanan ASI perah
Persiapkan lainnya, yaitu tempat menyimpan ASI perah (ASIP) yang dalam hal ini bukan hanya freezer di rumah.
Kamu juga perlu menyiapkan termos, kontainer, atau semacamnya untuk menyimpan ASIP sementara apabila melakukan pumping di kantor.
6. Komunikasikan dengan pengasuh
Entah kamu menitipkan bayi pada pengasuh di tempat penitipan atau kepada baby sitter, komunikasikan soal kapan dan bagaimana bayi diberi ASIP.
Apakah satu jam sekali, dua jam sekali, minum sambil digendong atau ditidurkan, dan sebagainya.
7. Membiasakan diri
Tak hanya bayi yang perlu membiasakan diri menyusu dari botol, kamu juga harus terbiasa dengan kegiatan pumping ASI.
Barang kali akan butuh waktu untuk dapat menyediakan ASIP lebih banyak mengingat jumlah ASI yang diperah bisa berbeda-beda setiap sesinya.
Kawan Puan, itulah persiapan pumping ASI untuk ibu baru yang akan kembali bekerja.
Intinya Kawan Puan perlu bersabar dan tidak menyerah untuk bisa memberikan ASI eksklusif pada bayimu. Tetap semangat, ya! (*)
Baca Juga: Rekomendasi 5 Alat Kontrasepsi yang Aman saat Menyusui untuk Perempuan Menikah