"Kamu harus selalu melakukan wawancara dengan beberapa pertanyaan berdasarkan penelitianmu tentang posisi dan perusahaan," katanya.
Pertanyaan ini dapat menunjukkan pengetahuan dan minatmu terhadap perusahaan.
2. Cocokkan dengan Dirimu
Kemudian, Kawan Puan bisa memikirkan pertanyaan tentang bagaimana rasanya menjadi karyawan di sana.
Adunola mengatakan,"Pikirkan pertanyaan mana yang akan membantumu terlihat menonjol dan pertanyaan mana yang akan membantumu untuk menentukan menentukan apakah peluang itu tepat untukmu," katanya.
Dalam hal ini, Adunola mengatakan untuk tuliskan tiga hingga lima pertanyaan untuk setiap kategori.
Saat harus mengutarakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Adunola mengatakan untuk menghindari pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak, terutama ketika kamu mencoba mencari tahu apakah perusahaan itu cocok atau tidak untukmu.
"Ajukan pertanyaan terbuka yang mengharuskan pewawancara untuk memberikan jawaban jujur dan bebas," sarannya.
"Ini akan meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan jawaban jujur yang kemudian dapat digunakan untuk menentukan apakah detail yang telah kamu pelajari selaras dengan apa yang kamu cari dalam posisi tersebut," lanjutnya.
Baca Juga: IPK Bukan yang Pertama, Ini Urutan yang Dilihat HRD dari CV Pelamar
3. Tak Perlu Dihafalkan
Selain itu, perlu diingat bahwa kamu tak perlu menghafalkannya, Kawan Puan.
Terkadang, sah-sah saja untuk menuliskan pertanyaan dan membawanya saat wawancara langsung atau virtual, ini menandakan persiapan yang matang.
4. Minimal 1 Pertanyaan
Terakhir, ingatlah bahwa pertanyaan di akhir wawancara bisa menjadi peluang bagus untuk memberikan kesan yang baik pada perekrut.
Dalam hal ini, kamu bisa memiliki banyak pilihan pertanyaan, seperti nilai atau level kesuksesan perusahaan.
Pastikan pula kamu mengajukan pertanyaan yang penting bagi dirimu, minimal satu pertanyaan.
"Kamu kehilangan kesempatan besar jika tidak mengajukan pertanyaan di akhir wawancara," kata Adunola.