Shinta Kamdani Ungkap Isu Prioritas B20 Jadi Bahasan di WEF 2022

Firdhayanti - Selasa, 7 Juni 2022
Shinta Kamdani selaku ketua B20 Indonesia.
Shinta Kamdani selaku ketua B20 Indonesia. Dok. B20 via Sonora

Parapuan.co - Pertemuan tahunan World Economy Forum (WEF) di Davos, Swiss telah diselenggarakan. 

Ketua penyelenggara B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan bahwa acara tersebut sangat berkesan, Kawan Puan.

Menurutnya, acara WEF begitu penting penting mengingat banyaknya pemimpin dunia yang hadir, nih. 

Baik dari pemerintahan dan bisnis berkumpul untuk membahas masalah ekonomi yang mendesak. 

Menurutnya, WEF 2022 menjadi hal yang sangat penting dan relevan mengingat situasi geopolitik dan geoekonomi dunia yang cukup tegang dan harus diselesaikan.

“Mulai dari upaya bersama bangkit dari COVID-19, krisis Rusia-Ukraina, pembahasan percepatan transisi energi, inklusi ekonomi melalui inovasi digital, dan sistem kesehatan berkelanjutan diperbincangkan,” kata Shinta dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/6/2022), seperti dalam Sonora

Salah satu yang isu yang dibicarakan di dalam pertemuan itu ialah krisis Rusia-Ukraina. 

Pasalnya, situasi yang terjadi di negara tersebut mempengaruhi keadaan ekonomi global yang berimbas pada stabilitas pangan, energi, hingga sektor keuangan. 

Para pemimpin bisnis dunia juga menekankan pada pentingnya nilai-nilai kemanusiaan terkait dampak dari perang yang terjadi di Rusia dan Ukraina. 

Baca Juga: Sosok Shinta Kamdani, Perempuan Asia Pertama yang Ditunjuk Jadi Ketua Forum B20

Topik B20 Jadi Bahasan di WEF 2022

Selain itu, beberapa topik B20 yang menjadi bagian dari G20 turut dibahas di WEF 2022. 

Adapun topik-topik selaras dengan topik prioritas presidensi G20 yang dibahas seperti arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan digitalisasi.

“Hal penting yang dibahas terkait transisi energi, misalnya diperlihatkan komitmen membentuk berbagai inisiatif seperti First Movers Coalition dari 50 perusahaan yang akan mengurangi emisi karbon industri berat dan sektor transportasi jarak jauh yang bertanggung jawab atas 30% emisi global dan CEO Climate Leaders Alliance, yang sepakat untuk mengambil tindakan tegas untuk pengurangan emisi,” ujar Shinta yang juga menjadi WKU Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri dari KADIN Indonesia ini. 

B20 Indonesia juga sudah membentuk Energy, Sustainability & Climate Task Force nih, Kawan Puan. 

Ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan untuk mendorong langkah konkret negara negara G20 dalam mentransisi dunia menjadi lebih hijau di berbagai tingkatan.

Adapun yang nantinya bakal dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut seperti membuat perkembangan dalam perdagangan karbon, dan mendorong inovasi dalam produksi energi alternatif.

di bidang inovasi digital,  pemimpin global juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi baru untuk membantu pemerintah dan perusahaan global dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

Ini termasuk memulihkan kesenjangan ekonomi dan mengelola serta mengantisipasi dampak pandemi di bidang kesehatan yang bisa dipelajari dari kasus COVID-19.

Baca Juga: B20 Indonesia: KADIN Bahas Pentingnya Teknologi Digital untuk Masa Depan Pendidikan dan Pekerjaan

Shinta menjelaskan, langkah ini sesuai dengan Digitalization Task Force dan Energy, Sustainability & Climate Task Force, tentunya ini sangat penting. 

“Melalui kecanggihan teknologi digital, big data, artificial intelligence dan quantum analytics kita dapat mengidentifikasi serta mempercepat upaya dekarbonisasi," ujar Shinta. 

Selain itu, isu kesehatan turut menjadi bahasan penting di forum ini. 

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi yang dialami global ini tak lepas dari munculnya persoalan kesehatan belakangan ini. 

Kesenjangan infrastruktur kesehatan, terutama akses vaksin harus bisa diatasi secara bersama demi mengantisipasi krisis kesehatan di masa depan.

“Dalam WEF 2022 ini disepakati peluncuran Accord for a Healthier World yang didukung oleh Pfizer untuk menyediakan obat-obatan dan vaksin secara nirlaba ke 45 negara berpenghasilan rendah serta MoU Platform for Health and Healthcare dengan Arab Saudi untuk gerakan kesehatan global yang value based dan people-centered,” katanya.

Di pertengahan WEF 2022, B20 Indonesia menjadi tuan rumah forum bisnis dan investasi di Paviliun Indonesia untuk melibatkan CEO global yang ingin hadir di KTT B20 Indonesia.

Peluang investasi Indonesia turut dipromosikan dalam momen ini, termasuk ekowisata, energi terbarukan, dan pembangunan ibu kota baru. 

Mewakili B20 Indonesia, Shinta Kamdani juga didapuk untuk berbicara mengenai “Strategic Outlook on ASEAN” yang menekankan pada kemajuan dan pencapaian ASEAN dalam upaya pulih dari pandemi dan menempatkan diri secara proporsional di tengah situasi ketegangan geopolitik-geoekonomi yang semakin intens.

Baca Juga: KADIN Gelar Acara B20 Sustainability Awards 4.0, Tingkatkan Kesadaran Lingkungan Korporasi

Bukan hanya itu saja, Shinta dan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi bersama menteri perekonomian dari berbagai negara juga diundang untuk berbagi pemikiran tentang kemitraan ekonomi antara Asia Pasifik dan Amerika Latin.

Kawasan Asia Pasifik dan Amerika Latin tersebut sangat strategis dalam tata kelola rantai pasok dan mengintensifkan kerjasamanya.

Shinta mengatakan, sesi forum menjadi sarana untuk membagikan kolaborasi publik-swasta di Indonesia dalam memanfaatkan perubahan dan inovasi sistemik untuk membuka pendekatan yang memungkinkan untuk mendukung tiga isu prioritas yang diusung secara bersama-sama. 

Terakhir, B20 Indonesia siap menjadi platform yang tepat bagi para pemimpin bisnis dunia untuk berkolaborasi untuk  bekerja bersama melakukan pemulihan ekonomi dan kesehatan global pasca pandemi agar bisa mewujudkan tata dunia yang lebih kuat, adil dan inklusif.

Dalam kesempatan WEF 2022, Shinta turut mengundang kalangan bisnis untuk hadir bersama-sama di KTT B20 Indonesia di Bali November mendatang. (*)

Sumber: Sonora.ID
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru