3 Infeksi Vagina Paling Umum yang Menyerang Kesehatan Reproduksi Perempuan

Anna Maria Anggita - Rabu, 8 Juni 2022
Infeksi vagina paling umum yang menyerang kesehatan reproduksi perempuan.
Infeksi vagina paling umum yang menyerang kesehatan reproduksi perempuan. Satjawat Boontanataweepol

Parapuan.co - Kesehatan reproduksi perempuan harus dijaga dengan baik supaya tetap bersih dan terhindar dari infeksi.

Perlu diketahui pula bahwa vagina yang normal dan sehat itu memang mengandung bakteri serta ragi.

Akan tetapi, jika kebersihan organ intim tidak terjaga, maka bisa mengalami infeksi.

Dilansir dari Everyday Health, berikut ini tiga jenis infeksi vagina yang paling umum dan menyebabkan kondisi kesehatan reproduksi perempuan terganggu. Apa saja?

1. Infeksi jamur

Jenis vaginitis yang paling umum yakni infeksi jamur, paling sering terjadi karena jamur candida.

Biasanya, candida hidup tidak berbahaya di tubuh, apabila dalam jumlah kecil, termasuk di dalam vagina.

Akan tetapi dalam kondisi tertentu di mana kesehatan organ kewanitaan tidak terawat maka pertumbuhan candida yang berlebihan dapat terjadi, menyebabkan infeksi vagina.

Beberapa kondisi lain yang meningkatkan risiko infeksi jamur vagina termasuk memiliki gula darah tinggi dan memiliki kekebalan yang rendah karena kondisi medis seperti HIV atau AIDS.

Baca Juga: 5 Langkah Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan saat Menstruasi

Kondisi infeksi jamur mungkin juga disebabkan akibat perubahan kadar hormon karena kehamilan, pil KB, atau menstruasi.

Gejala infeksi jamur vagina termasuk keluarnya cairan putih kental menyerupai keju cottage.

Selain itu, kondisi yang menyerang kesehatan reproduksi perempuan ini pun dapat menyebabkan gatal-gatal pada vagina dan kemerahan pada vulva (bibir area genital) dan vagina.

2. Bakterial vaginosis

Ketika jumlah lactobacilli terlalu rendah, maka dapat memicu kondisi yang disebut bakterial vaginosis (BV) .

Kondisi yang berdampak pada kesehatan organ kewanitaan ini paling sering dikaitkan dengan bakteri gardnerella.

Kurangnya lactobacilli dan pertumbuhan berlebih dengan bakteri lain inilah yang menyebabkan gejala infeksi.

Perempuan yang mengalami BV akan melihat cairan kental atau keputihan atau yang licin dan bening.

Baca Juga: Ruben Onsu Masuk ICU Karena Darah Rendah, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Biasanya, selama berhubungan seksual akan keluar bau amis dari vagina.

3. Trikomoniasis

Jenis infeksi pada vagina berikutnya yang paling umum yakni trichomonas vaginitis, juga disebut trikomoniasis.

Trikomoniasis diketahui merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal yaitu trichomonas vaginalis.

Kondisi trikomoniasis ini terjadi karena ditularkan dari pasangan ke pasangan selama hubungan seksual.

Gejala trikomoniasis mirip dengan infeksi vagina lainnya yakni:

- Rasa terbakar

- Iritasi

- Kemerahan

- Pembengkakan vulva

- Keputihan berwarna kuning keabu-abuan atau kehijauan, mungkin dengan bau amis

- Beberapa perempuan juga mengalami rasa sakit saat buang air kecil.

Apabila Kawan Puan mengalami gejala terkait kondisi di atas, sebaiknya jangan ragu untuk ke dokter.

Pasalnya jika memang vagina sudah terinfeksi harus mendapatkan pengobatan yang tepat tergantung jenisnya.

Hal ini ditujukan agar kesehatan reproduksi perempuan tetap terjaga.

Baca Juga: Ari Lasso Cerita Kemoterapi Kanker Limfoma hingga 6 Kali, Begini Prosedurnya

(*)

Sumber: Everyday Health
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat