Jika hanya ingin berbagi kesedihan dengan pasangan, tulis saja pesan untuknya dan sampaikan apa yang kamu rasakan.
Setelah itu, coba luangkan waktu berdua untuk membicarakan perasaan masing-masing.
3. Tidak membatasi kapan pasangan harus berhenti berduka
Setiap orang punya waktu berbeda dalam merasakan sedih karena kehilangan anak.
Ada yang seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan, atau bahkan lebih lama dari itu.
Oleh karenanya, sepasang suami istri sebaiknya tidak memberikan batas kapan harus berhenti merasa sedih.
Jika ada batasan, justru akan muncul cekcok dan pertengkaran, dan jadi sulit menjaga pernikahan.
4. Curhat kepada orang lain
Cara berikutnya ialah menceritakan kegelisahanmu kepada orang lain, meskipun mereka mungkin tidak memahaminya.
Baca Juga: 5 Tips Menetapkan Batasan dengan Mertua, Salah Satunya Ubah Perspektif
Curahkan perasaanmu kepada anggota keluarga dekat, semisal ayah, ibu, atau saudara kandung.
Berbicara dengan keluarga terkasih bisa membantu menyembuhkan duka yang kamu rasakan.
Seiring dengan sembuhnya duka tersebut, kamu bisa kembali menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan.
5. Saling mendukung
Terakhir, suami dan istri wajib saling mendukung ketika baru saja kehilangan anak yang dicintai.
Pasalnya tidak ada yang dapat benar-benar menyembuhkan luka pasangan suami istri kecuali mereka sendiri.
Saling mendukung dan memahami akan membantu kehidupan pernikahan tetap terjaga dan langgeng.
Kawan Puan, itu tadi berbagai cara menjaga pernikahan bagi pasangan suami istri yang baru saja kehilangan anak.
Mudah-mudahan informasi di atas berguna bagi Kawan Puan dan keluarga, ya! (*)
Baca Juga: 3 Pelajaran tentang Hubungan dari Kasus Johnny Depp dan Amber Heard