Parapuan.co - Tak dapat dimungkiri jika banyak hal akan berubah dalam kehidupan pernikahan setelah kehilangan anak.
Entah lantaran sang anak meninggal dunia, atau bahkan tidak sempat lahir ke dunia.
Perihal kehilangan anak ini juga dialami Ridwan Kamil dan Atalia hingga pasangan selebriti Irish Bella dan Ammar Zoni pada 2019 lalu.
Perubahan dalam menjalani hubungan antara suami dan istri bisa disebabkan karena perbedaan keduanya dalam menghadapi perasaan kehilangan.
Sering kali, perbedaan ketika mengekspresikan kesedihan juga dapat membuat perubahan dalam kehidupan pernikahan.
Bisa karena istri merasa suami kurang berduka dan tampak kurang peduli, atau sebab-sebab lainnya.
Juru bicara di Child Bereavment UK, Jenny Agliss menjelaskan, kehilangan anak mempunyai konsekuensi dalam hubungan pernikahan.
Sebagian besar perceraian karena kehilangan anak bisa menimpa pasangan, baik yang baru menikah 10 bulan maupun 10 tahun.
Kalau sudah begitu, penting bagi suami istri untuk dapat tetap menjaga pernikahan mereka selalu utuh. Bagaimana caranya? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan seperti mengutip goodto.com!
Baca Juga: 5 Masalah Umum Ini Bisa Terjadi pada Pernikahan Beda Budaya Seperti Maudy Ayunda
1. Terima cara pasangan berduka tanpa bertanya
Seperti diketahui, sepasang suami istri mungkin berbeda dalam mengekspresikan rasa kehilangan dan kesedihannya.
Satu pihak barangkali bisa tetap tegar karena ingin segera move on dan melanjutkan hidup.
Sedangkan pihak lainnya masih meratapi kesedihan dan merasa sulit untuk melupakan.
Maka dari itu, terimalah cara pasanganmu berduka tanpa mempertanyakan, apakah dukanya lebih besar atau lebih kecil darimu.
Saling menerima perasaan masing-masing akan membantu sepasang suami istri bisa melanjutkan kehidupan berdua.
2. Tuliskan emosi yang tak mampu terucap
Apabila kamu sulit menyampaikan kesedihan dengan curhat kepada pasangan, coba tuliskan perasaanmu di buku catatan atau media lain.
Di zaman digital seperti sekarang, kamu bisa juga mengungkapkan emosi yang tidak terucap melalui media sosial, hingga memo di ponsel pintar.
Baca Juga: Maudy Ayunda Menikah dengan Sahabat, Begini Cara Jaga Persahabatan dalam Pernikahan
Jika hanya ingin berbagi kesedihan dengan pasangan, tulis saja pesan untuknya dan sampaikan apa yang kamu rasakan.
Setelah itu, coba luangkan waktu berdua untuk membicarakan perasaan masing-masing.
3. Tidak membatasi kapan pasangan harus berhenti berduka
Setiap orang punya waktu berbeda dalam merasakan sedih karena kehilangan anak.
Ada yang seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan, atau bahkan lebih lama dari itu.
Oleh karenanya, sepasang suami istri sebaiknya tidak memberikan batas kapan harus berhenti merasa sedih.
Jika ada batasan, justru akan muncul cekcok dan pertengkaran, dan jadi sulit menjaga pernikahan.
4. Curhat kepada orang lain
Cara berikutnya ialah menceritakan kegelisahanmu kepada orang lain, meskipun mereka mungkin tidak memahaminya.
Baca Juga: 5 Tips Menetapkan Batasan dengan Mertua, Salah Satunya Ubah Perspektif
Curahkan perasaanmu kepada anggota keluarga dekat, semisal ayah, ibu, atau saudara kandung.
Berbicara dengan keluarga terkasih bisa membantu menyembuhkan duka yang kamu rasakan.
Seiring dengan sembuhnya duka tersebut, kamu bisa kembali menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan.
5. Saling mendukung
Terakhir, suami dan istri wajib saling mendukung ketika baru saja kehilangan anak yang dicintai.
Pasalnya tidak ada yang dapat benar-benar menyembuhkan luka pasangan suami istri kecuali mereka sendiri.
Saling mendukung dan memahami akan membantu kehidupan pernikahan tetap terjaga dan langgeng.
Kawan Puan, itu tadi berbagai cara menjaga pernikahan bagi pasangan suami istri yang baru saja kehilangan anak.
Mudah-mudahan informasi di atas berguna bagi Kawan Puan dan keluarga, ya! (*)
Baca Juga: 3 Pelajaran tentang Hubungan dari Kasus Johnny Depp dan Amber Heard