Keganasan kanker darah ini terkait erat dengan usia dan tingkat insiden meningkat secara eksponensial setelah usia 50 tahun.
Lebih lanjut lagi dr. Rospita Dian selaku Head of Medical Affairs dari PT Johnson & Johnson Indonesia, mengatakan kesadaran akan penyakit kanker darah pada umumnya belum setinggi pada penyakit kanker organ padat.
"Kanker darah yang sering menyerang lansia seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda yang spesifik sehingga berpotensi terjadi keterlambatan diagnosis," terangnya.
Oleh karena itu, dr. Rospita menjelaskan deteksi dini sangat penting untuk mendapatkan pengobatan sejak dini serta pemantauan berkala untuk mengoptimalkan keberhasilan terapi.
Maka dari itu, pemahaman mengenai bahaya kanker darah untuk usia lanjut sangat diperlukan terlebih dengan adanya laju pertumbuhan lansia yang lebih cepat.
Perlu dipahami bahwa darah terdiri dari campuran plasma dan sel darah (sel darah merah, sel darah putih dan trombosit).
Darah pun berperan sangat penting bagi tubuh manusia yakni:
- Menyumbang sekitar delapan persen dari berat badan
- Berfungsi untuk memasok oksigen, nutrisi, dan hormon
- Memasok antibodi ke seluruh tubuh
Mengetahui pentingnya peran darah bagi tubuh, maka setiap orang tentunya para lansia harus menjaga kesehatannya agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk kanker darah.
Baca Juga: Bukan Hanya Paru-Paru, 9 Organ Ini Akan Rusak Karena Merokok
(*)