1 Perdarahan
Perdarahan berat melalui vagina dapat terjadi setelah keguguran, yang akan lebih berisiko lagi jika ada ari-ari yang masih tertinggal di dalam rahim.
Untuk mengatasinya, diperlukan transfusi darah dan tindakan kuret untuk mengangkat sisa jaringan janin tersebut.
2. Infeksi
Infeksi setelah aborsi biasanya ditandai dengan demam, keputihan yang berbau, dan nyeri hebat di area panggul.
Pada kasus infeksi yang berat, sepsis atau respon mematikan dari sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi bisa terjadi setelah aborsi.
3. Kerusakan pada rahim dan vagina
Jika janin digugurkan secara paksa tanpa prosedur medis resmi, aborsi dapat menyebabkan kerusakan pada rahim dan vagina.
Kerusakan pada organ tersebut dapat berupa lubang atau luka berat pada dinding rahim, leher rahim, dan vagina.
Baca Juga: Pendarahan hingga Kehilangan Gairah! Ini yang Terjadi Pasca Melahirkan