Parapuan.co - Beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan oleh para beauty enthusiast di media sosial tentang sunscreen kedaluwarsa yang tidak akan membahayakan kulit.
Pandangan tersebut didasari dengan anggapan bahwa tabir surya hanya membuat lapisan di atas kulit tanpa terserap dalam.
Tentu saja, pandangan ini disambut dengan komentar pro dan kontra dari kalangan beauty enthusiast lainnya.
Ada yang setuju dengan anggapan tersebut, ada pula yang membantahnya secara glambang.
Lantas, apakah sunscreen bisa kedaluwarsa dan apa dampaknya jika digunakan pada kulit kita?
Menurut Joshua Zeichner, MD, profesor dermatologi dan direktur penelitian kosmetik dan klinis di di Rumah Sakit Mount Sinai, tabir surya memang memiliki tanggal kedaluwarsa.
Disarankan olehnya untuk segera membuangnya setelah tanggal tersebut berlalu.
Pasalnya, setelah tanggal kedaluwarsa, tidak bisa dijamin jika tabir surya akan berfungsi dengan baik.
Namun, bagaimana jika kita menggunakan sunscreen yang kedaluwarsa?
Baca Juga: Gel, Powder hingga Stick, Ini Cara Pilih Sunscreen yang Sesuai dengan Jenis Kulit
“Tabir surya yang kedaluwarsa kemungkinan tidak akan memberi tingkat perlindungan yang sama seperti saat pertama kali diproduksi,” jelas Dr. Zeichner, seperti melansir dari Glamour.
Hal ini dikarenakan cara kerja tabir surya, yang mana semakin baru produk tersebut dibuat, semakin tinggi kemungkinannya melindungi kulit pada tingkat yang ditentukan pada label.
Jadi, jika Kawan Puan memakai tabir surya SPF 50 UV-blocking yang telah disimpan selama bertahun-tahun, mungkin tidak bisa melindungi kulit kita sebaik saat pertama kali membelinya.
Namun memang, tabir surya punya waktu bertahan yang cukup panjang, bahkan pasca kedaluwarsa.
Sebagai informasi, sunscreen dapat bertahan hingga tiga tahun setelah tanggal kedaluwarsa.
Disampaikan oleh Dr. Zeichner, bahwa jika dalam keadaan darurat sunscreen kedaluwarsa secara teknis bisa digunakan.
Kendati demikian, ini tidak berlaku bagi Kawan Puan yang punya kulit sensitif atau mengalami ruam.
Walau masih bisa digunakan pasca tanggal kedaluwarsa lewat, sayangnya tabir surya mungkin tidak akan berfungsi dengan baik.
Seperti disarankan Dr. Zeichner, jika terpaksa harus menggunakan tabir surya kedaluwarsa, sebaiknya aplikasikan beberapa lapis lebih banyak dari biasanya.
Baca Juga: Seberapa Penting Penggunaan Hair Sunscreen untuk Melindungi Rambut?
Tanda Tabir Surya yang Kedaluwarsa
Kendati pun secara teknis sunscreen yang kedaluwarsa masih bisa dipakai, namun Dr. Zeichner tetap menyarankan untuk menggunakan produk yang aman.
Maka dari itu, penting untuk memerhatikan tanggal dan tanda-tanda yang terjadi jika sunscreen sudah kedaluwarsa.
Adapun tanda tabir surya sudah kedaluwarsa adalah diperhatikan dari aroma, konsistensi, dan warnanya yang bisa berubah.
Tanda-tanda ini bisa bervariasi tergantung mereknya, tapi yang terbaik adalah membuang sunscreen setiap tiga tahun.
Tak hanya lebih peka pada perubahan dan tanggal kedaluwarsa, penting juga untuk menyimpan produk dengan cara yang benar agar shelf-life-nya lebih panjang.
Meskipun sebagian besar tabir surya dapat menahan panas, Dr. Zeichner merekomendasikan untuk menyimpan botol sunscreen pada suhu kamar.
"Saya tidak merekomendasikan meninggalkan sebotol tabir surya di dasbor mobil saat cuaca sedang panas, karena akan mengganggu stabilitas formula," ujarnya memperingatkan.
“Sebaliknya, terutama di hari yang panas, simpan sunscreen di tempat yang dingin untuk menjaga suhunya tetap rendah,” tambah Dr. Zeichner lagi.
(*)
Baca Juga: 4 Produk Sunscreen Serum yang Jadi Skincare Viral di TikTok, Jaga Kulit Sehat dan Terlindungi