Selain itu, orang yang tidak memiliki kontak sosial dan seksual yang normal, mungkin mencari kepuasan melalui cara-cara yang kurang dapat diterima secara sosial.
Perlu dicatat bahwa pedofilia mungkin merupakan kondisi seumur hidup, tetapi gangguan ini mencakup unsur-unsur yang dapat berubah dari waktu ke waktu, seperti:
- Gangguan psikososial
- Kecenderungan individu untuk bertindak berdasarkan dorongan yang timbul dalam diri.
Perawatan Pedofilia
Pengobatan gangguan pedofilia dapat mencakup terapi perilaku dan obat-obatan, berikut ini terapi kognitif yang bisa dicoba:
- Restrukturisasi distorsi kognitif
Restrukturisasi distorsi kognitif melibatkan mengoreksi pikiran pedofil bahwa anak ingin terlibat dalam kegiatan tersebut.
- Pelatihan empati
Sementara itu pelatihan empati membantu pelaku mengambil perspektif korban dan memahami kerugian yang mereka timbulkan.
Pendekatan pengkondisian positif berpusat pada pelatihan keterampilan sosial dan alternatif, perilaku yang lebih tepat.
Rekondisi, misalnya, melibatkan pemberian umpan balik langsung kepada pasien, yang dapat membantunya mengubah perilakunya.
Di samping itu, mungkin ada pula obat penurun testosteron yang akan digunakan untuk mengurangi hasrat seksual.
Tentunya berbagai perawatan ini dapat mengurangi dorongan dan tindakan yang dilakukan oleh pengidap pedofilia agar tidak ada korban berikutnya.
(*)
Baca Juga: Sempat Viral Kasus Hubungan Seks pada Hewan, Psikolog Ungkap Bestialitas yang Dialami Pelaku