Lebih Asin, Ini 2 Perbedaan Saus Mentai di Jepang dan Indonesia

Anna Maria Anggita - Senin, 13 Juni 2022
Perbedaan saus mentai di Jepang dan saus mentai di Indonesia
Perbedaan saus mentai di Jepang dan saus mentai di Indonesia Dmaryana

Parapuan.co - Kawan Puan pasti tidak asing lagi dengan mentai rice, makanan khas Jepang cukup digandrungi oleh orang Indonesia.

Untuk membuat mentai rice, salah satu bahan yang dibutuhkan ialah saus mentai.

Saus mentai alias mentaiko mayo identik dengan saus bertekstur lembut dengan rasa yang gurih.

Cita rasa yang gurih membuat saus mentai sering disajikan bersama nasi, salmon, sushi hingga dimsum.

Perlu diketahui kalau saus mentai ala Jepang dan saus mentai Indonesia itu berbeda, apa bedanya?

Dilansir dari Kompas.com, berikut dua perbedaan saus mentai Jepang dan saus mentai Indonesia: 

1. Bahan Baku yang Digunakan

Griselda Feliciandria selaku pemilik Mentai Cake by Rassa menjelaskan perbedaan antara saus mentai jepang dan Indonesia yakni dari bahan baku yang digunakan.

Saus mentai Jepang terbuat dari mentaiko berbahan dasar ikan pollack atau jenis ikan kod.

Baca Juga: Sekilas Memang Mirip, Ini 5 Perbedaan Saus Tomat dan Pasta Tomat

Sementara itu, saus mentai di Indonesia menggunakan tobiko karena mentaiko yang sulit didapatkan di Indonesia.

"Jadi biasanya pasti di restoran itu semua pakainya tobiko atau kadang ada juga yang cuma campuran mayonais dan saus sambal diklaim mentai," kata Griselda.

2. Rasa

Perbedaan saus mentai Jepang dan Indonesia berikutnya ialah dari segi cita rasa. 

Walaupun bumbu yang digunakan hampir sama, tapi tetap saja menurut Griselda rasanya berbeda.

Ia mengungkap kalau saus mentai Jepang cenderung lebih asin mirip seperti ikan asin

"Kalau yang di Indonesia justru lebih ke asam karena memang beda telurnya, kaya telur asin dan telur ayam," pungkasnya.

Setelah mengetahui perbedaan di atas, kira-kira tertarik mencoba saus mentai Jepang? 

(*)

Baca Juga: 5 Tips Memasak Cepat Ayam Bumbu Bali, Empuk dan Bumbu Meresap



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja