Dialami Pengidap Gangguan Bipolar, Apa Itu Mania dan Hipomania?

Anna Maria Anggita - Senin, 20 Juni 2022
Pengidap bipolar alami fase mania dan hipomania
Pengidap bipolar alami fase mania dan hipomania Doucefleur

Parapuan.co - Gangguan bipolar adalah suatu kondisi kesehatan mental yang mana pengidapnya mengalami perubahan suasana hati yang cukup ekstrem.

Pasalnya pengidap bipolar bisa mengalami emosi yang sangat bersemangat (mania atau hipomania) dan bisa berubah menjadi depresi.

Mengutip dari Mayo Clinic, pengidap bipolar yang sedang depresi mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar aktivitas.

Ketika suasana hatinya berubah menjadi mania atau hipomania, penderita bipolar mungkin merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.

Mania dan hipomania sendiri adalah dua jenis episode biporal yang berbeda, tapi gejalanya hampir sama.

Mania lebih parah daripada hipomania dan menyebabkan masalah yang lebih nyata di tempat kerja, sekolah dan kegiatan sosial, serta kesulitan hubungan.

Mania juga dapat memicu istirahat dari kenyataan (psikosis), sehingga pengidap bipolar pun memerlukan rawat inap.

Di sisi lain, penting untuk diketahui bahwa episode manik maupun hipomanik mencakup tiga atau lebih gejala berikut:

Baca Juga: Mengenal Ruminasi, Kondisi Gagal Move On yang Bisa Berdampak Depresi

  

1. Sangat ceria, gelisah, atau tegang

2. Peningkatan aktivitas, energi atau agitasi

3. Rasa kesejahteraan dan kepercayaan diri yang berlebihan (euforia)

4. Kebutuhan tidur berkurang

5. Banyak bicara yang tidak biasa

6. Pikiran balap

7. Buruk dalam mengambil keputusan, misalnya:

- Mengambil risiko seksual

- Melakukan investasi yang tidak tepat

Baca Juga: Marak di Media Sosial, Ini 4 Dampak Flexing bagi Kesehatan Mental

Harus dipahami bahwa perubahan suasana hati seperti mania, hipomania, hingga depresi dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia di antaranya:

- Tidur

- Energi

- Aktivitas dan perilaku

- Kemampuan berpikir jernih

Seperti yang diketahui, pengidap bipolar juga mengalami episode depresi mayor yang mencakup gejala yang parah.

Mereka yang menderita gangguan biopolar yang berada di episode depresi mayor akan mengalami lima atau bahkan lebih gejala berikut:

- Suasana hati yang tertekan, seperti perasaan sedih, kosong, putus asa atau menangis.

- Kehilangan minat yang nyata atau tidak merasakan kesenangan dalam semua atau aktivitas yang biasa dilakukan.

- Penambahan atau penurunan berat badan yang signifikan, bahkan saat tidak diet sekalipun.

- Insomnia dan bisa juga terlalu banyak tidur.

- Terkadang mengalami gelisah atau perilaku seseorang jadi melambat.

- Kelelahan atau kehilangan energi.

- Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan. 

- Penurunan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau keragu-raguan.

- Memikirkan, merencanakan, atau mencoba bunuh diri.

Mengetahui bahwa bipolar menjadi gangguan mental yang sangat bedampak bagi aspek hidup secara keseluruhan sebaiknya pengidapnya segera mendapat penanganan dari psikiater agar kondisi mental dapat terkendali.

Baca Juga: Demi Hidup Lebih Tenang, Coba Lakukan Mindfulness dengan Berbagai Cara Berikut

(*)



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat