4. Depresi dan kecemasan
Kecemasan yang melibatkan perasaan khawatir, gugup, gelisah dan agitasi ini sering berjalan seiring dengan depresi.
Kecemasan dan depresi ini diketahui lebih berpotensi dialami oleh individu yang mengalami intoleransi gluten.
Hal tersebut diungkapkan dalam studi Mood disorders and non-celiac gluten sensitivity.
Untungnya jika pengidap intoleransi gluten ini menerapkan diet bebas gluten, kondisinya akan lebih baik secara fisik maupun mental.
5. Kabut otak
Individu yang mengalami intoleransi gluten juga dapat mengalami kabut otak.
Kabut otak mengacu pada perasaan tidak dapat berpikir jernih, dengan tanda sebagai berikut:
- Menjadi pelupa
- Mengalami kesulitan berpikir
- Mengalami kelelahan mental.
Gejala kabut otak ini mungkin disebabkan oleh reaksi terhadap antibodi tertentu dalam gluten.
Namun menurut studi Gluten Psychosis: Confirmation of a New Clinical Entity alasan penyebab kabut otak akibat gluten belum diketahui secara pasti sehingga dibutuhkan alasan yang lebih lanjut.
Mengetahui bahwa pengidap intoleransi gluten dapat mengalami gejala yang mengganggu tubuh, maka disarankan untuk berkonsultasi pada tenaga kesehatan dan kemudian menerapkan pola makan yang tepat.
Baca Juga: Kaum Rebahan Harus Waspada, Dokter Ungkap Soal Masalah Neuropati
(*)