3. Kelelahan (yang mungkin sulit dibedakan dari kelelahan kehamilan normal ).
4. Gula dalam urin (terdeteksi pada kunjungan praktisi rutin).
Penyebab Diabetes Gestasional
Insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas yang mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat tubuh.
Ini juga membantu tubuh mengubah gula menjadi energi.
Diabetes gestasional terjadi ketika hormon dari plasenta menghalangi efek insulin, mencegah tubuh mengatur peningkatan gula darah kehamilan secara efektif.
Hal ini menyebabkan hiperglikemia (atau tingginya kadar gula dalam darah), yang dapat merusak saraf, pembuluh darah, dan organ dalam tubuh jika dibiarkan tidak terkendali.
Mengutip dari Mayo Clinic, kelebihan berat badan sebelum hamil sering berperan atau jadi faktor risiko diabetes gestasional.
Biasanya, berbagai hormon bekerja untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Namun selama kehamilan, kadar hormon berubah, sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk memproses gula darah secara efisien. Hal ini membuat gula darah naik.
Faktor risiko diabetes gestasional meliputi:
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Tidak aktif secara fisik
- Memiliki pradiabetes
- Pernah menderita diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
- Memiliki sindrom ovarium polikistik
- Memiliki anggota keluarga dekat dengan diabetes
- Pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon (4,1 kilogram)
- Berasal dari ras atau etnis tertentu, seperti Hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan Amerika Asia
Baca Juga: Diabetes Gestasional, Gejala Gula Darah Melonjak Tinggi pada Ibu Hamil
(*)