Penelitian tidak konsisten dalam hal ini. Meskipun beberapa penelitian menyatakan bahwa ada sedikit penyerapan sistemik produk rambut, pewarna rambut mungkin tidak benar-benar memengaruhi kesuburan atau kehamilan.
Namun, karena mereka menunjukkan kemungkinan risiko terkena pewarna rambut untuk waktu yang lama, lebih baik menghindari pewarna rambut jika ingin hamil atau sedang hamil.
3. Konjungtivitis
Kegagalan untuk sangat berhati-hati saat mewarnai rambut dapat mengakibatkan bahan kimia membuat kontak dengan bagian sensitif wajah.
Dalam beberapa kasus, ketika bahan kimia dari pewarna rambut bersentuhan dengan mata, hal itu dapat menyebabkan konjungtivitis atau mata merah muda.
Dalam kasus lain, itu menyebabkan peradangan dan ketidaknyamanan yang parah.
4. Asma
Asma adalah salah satu gejala reaksi alergi parah terhadap pewarna rambut.
Menghirup bahan kimia dalam pewarna rambut secara terus-menerus dapat menyebabkan batuk, mengi, radang paru-paru, ketidaknyamanan tenggorokan, dan serangan asma.
Baca Juga: Jangan Dilakukan! Ini Olahraga yang Buruk bagi Pengidap Asma
5. Kanker
Ketika pewarna rambut permanen pertama kali diperkenalkan, mereka memiliki senyawa yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker).
Sementara formulanya diubah untuk menggantikan bahan kimia ini, perdebatan mengenai apakah pewarna rambut dapat menyebabkan kanker masih terus berlanjut.
Sebaliknya, penelitian dan studi lebih ilmiah diperlukan untuk menetapkan hubungan yang pasti antara penggunaan pewarna rambut permanen dan kanker.
(*)