Parapuan.co - Kartu kredit merupakan alternatif pembayaran yang disukai oleh banyak orang.
Pasalnya, jika dimanfaatkan dengan benar, kartu kredit memang menawarkan berbagai keuntungan.
Akan tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa jenis kartu yang satu ini rentan terhadap berbagai kejahatan siber.
Dikutip dari itgid.org, berikut ini berbagai modus kejahatan kartu kredit yang perlu Kawan Puan waspadai.
1. Phising
Phising merupakan salah satu modus kejahatan paling umum yang mungkin sudah tak asing lagi di telinga kamu.
Dalam melakukan tindak kejahatannya, pelaku biasanya akan mengirimkan email ke calon korban dan mengaku-ngaku dari institusi terpercaya, misalnya saja bank.
Nantinya, mereka akan diminta login ke alamat situs palsu yang disediakan korban untuk kemudian mengisi data-data pribadi, termasuk nomor kartu kredit.
Data yang diberikan oleh korban kemudian akan dipakai untuk melakukan tindak kejahatan, seperti pembobolan kartu kredit.
Baca Juga: Mengenal Kejahatan Siber Carding, Ketahui Bahaya hingga Cara Mencegahnya
2. Carding
Selanjutnya ada carding, di mana pelaku kejahatan bisa bertransaksi menggunakan kartu kredit korban secara online melalui situs e-commerce.
Untuk melakukan kejahatan ini, pelaku membutuhkan data berupa nomor kartu kredit korban serta masa berlakunya saja, sehingga ia tidak membutuhkan kartu fisiknya.
3. Hacking
Hacking atau peretasan merupakan langkah awal dari tindak carding, di mana pelaku akan meretas situs online untuk memperoleh data nomor dan masa berlaku kartu kredit korban.
Selain membobol, peretas juga kerap memanfaatkan perangkat lunak sniffer yang digunakan untuk mencari celah transaksi melalui jaringan internet di area publik.
Cara lain yang dilakukan adalah meng-install perangkat lunak yang bisa mendeteksi transaksi menggunakan kartu kredit yang dilakukan calon korban.
4. Skimming
Skimming merupakan tindak kejahatan yang dilakukan menggunakan card skimmer untuk merekam data kartu kredit milik calon korban.
Baca Juga: Hati-Hati Skimming, Lakukan 4 Hal Ini Sebelum Menggunakan Mesin ATM
Card skimmer yang dipakai oleh pelaku biasanya memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga memungkinkan pelaku untuk menyembunyikannya di mesin ATM atau bahkan electronic data capture (EDC).
Data yang terekam oleh alat tersebut nantinya akan dipakai oleh pelaku untuk melakukan transaksi secara online.
5. Ekstrapolasi
Modus berikutnya adalah ekstrapolasi, yakni tindak kejahatan untuk memproduksi nomor-nomor kartu kredit asli tapi palsu.
Tindakan ini dapat dilakukan dengan mempelajari model algoritma pembuatan kartu kredit yang dilakukan oleh pihak penerbit, umumnya terdiri dari 16 digit angka.
Mirip seperti carding, kartu kredit palsu yang dibuat oleh pelaku akan dipakai untuk melakukan transaksi secara online.
6. Pemalsuan kartu kredit
Selain ekstrapolasi, pelaku kejahatan juga akan menggunakan mesin khusus untuk mencetak kartu kredit palsu yang nomornya diperoleh dengan cara menggandakan kartu orang lain.
Namun yang membedakan modus kejahatan ini dengan ekstrapolasi adalah kartu yang digandakan juga bisa dipakai untuk bertransaksi offline.
Baca Juga: Mengenal Phishing, Penipuan yang Bisa Menguras Data dan Uang Kita
Nomor kartu kredit sendiri didapat dengan cara skimming ataupun hacking, namun juga bisa diperoleh lewat situs ilegal.
7. Pencurian kartu kredit
Kejahatan yang satu ini merupakan cara paling tradisional dalam kejahatan kartu kredit, yakni dengan mencuri kartu kredit orang lain.
Kartu kredit tersebut akan dipakai oleh pelaku untuk bertransaksi di mana-mana, baik secara online maupun offline.
8. Penipuan via telepon
Terakhir ada modus penipuan via telepon, yang mana pelaku akan memanfaatkan nama institusi tertentu agar korban percaya.
Hal ini dilakukan agar korban dapat memberikan informasi pribadinya, termasuk informasi mengenai kartu kredit.
Nah, itulah berbagai kejahatan kartu kredit yang berisiko terjadi kapanpun dan di manapun.
Baca Juga: Viral Nasabah Kehilangan Rp135 Juta, Ini 5 Cara Mencegah Skimming ATM
Untungnya, saat ini berbagai bank telah memiliki keamanan cukup baik untuk mencegah terjadinya kejahatan kartu kredit.
Walaupun demikian, kamu harus tetap waspada dengan cara menghindari berbagai informasi mengenai data pribadi kepada siapapun. (*)