Parapuan.co - Memasak menjadi salah satu life skill atau kecakapan hidup yang membuat kita lebih mandiri.
Menariknya lagi, ternyata memasak bukan hanya sekadar membuat makanan lezat yang nantinya akan disantap, tapi manfaatnya lebih dari itu.
Pasalnya, ternyata memasak bisa membantu dan meningkatkan kesehatan mental.
Dilansir dari Very Well Mind, berikut ini berbagai alasan mengapa memasak berperan pada kesehatan mental, simak ya!
1. Meningkatkan fungsi kognitif
Kawan Puan, tahukah kamu kalau makanan tertentu dapat meningkatkan fungsi kognitif seseorang?
Hal ini dibuktikan dalam studi Relationship Between Diet and Mental Health in Children and Adolescents: A Systematic Review.
Studi tersebut menggambarkan hubungan antara kesehatan mental yang buruk dan pola makan yang tidak sehat.
Salah satu pola makan yang bisa menjaga kesehatan mental yakni diet mediterania, yakni gaya hidup tanpa mengonsumsi makanan olahan.
Baca Juga: Kenali 3 Bentuk Kecemasan yang Mengganggu Produktivitas, Apa Saja?
Di mana diet mediterania ini dapat berdampak positif pada memori dan mendukung fungsi neurotransmiter yang tepat.
Diet ini berfokus pada lemak sehat seperti minyak zaitun, banyak buah dan sayuran, biji-bijian, ikan, serta sedikit daging merah.
2. Memasak meningkatkan koneksi sosial
Alasan berikutnya dari memasak yang mampu meningkatkan kesehatan mental yakni karena mungkin kamu suka membagikan makanan yang sudah dimasak kepada orang lain.
Dengan membagikan makanan, bisa menjadi langkah untuk meningkatkan koneksi sosial.
Tak hanya dari membagikan makanan, hal sederhana seperti pergi ke pasar untuk mengobrol dengan penjual sayur kemudian berbagi resep makanan pun bisa meningkatkan hubungan sosial.
Selain itu, ada cara lain agar hubungan sosial lebih baik yakni mengajak orang terkasih untuk masak dan makan bersama-sama.
3. Meningkatkan harga diri
Memasak juga mampu meningkatkan harga diri secara signifikan.
Baca Juga: Kondisi Mental Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi Kesehatan Reproduksi Perempuan
Misalnya saja sesederhana mengolah pasta yang diolah menjadi makanan yang lezat.
Dalam studi Psychosocial Benefits of Cooking Interventions: A Systematic Review, memasak terbukti menjadi pendorong kepercayaan diri yang signifikan.
4. Membantu membangun rutinitas
Rutinitas sangat bermanfaat bagi otak dan menjadi suatu bentuk psikoterapi yang baik.
Misalnya saja terapi ritme interpersonal dan sosial (IPSRT) yang merupakan bentuk psikoterapi paling umum dan digunakan pengidap gangguan bipolar.
Dalam kasus bipolar, terapi ini mengakui bagaimana peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dan perubahan dalam rutinitas sehari-hari dapat memicu masalah kesehatan mental.
Di mana hal tersebut dapat berkontribusi pada timbulnya episode depresi atau manik.
Jenis terapi ini menginstruksikan orang untuk membuat jadwal kapan mereka pergi tidur, bangun, memasak, dan makan.
Baca Juga: 5 Tips Memasak Cepat Es Krim Neapolitan, Camilan Tiga Rasa Favorit Semua Orang
Dengan menjalani rutinitas yang telah dirancang, salah satunya adalah memasak, maka ritme sirkadian pun bisa menjadi seimbang.
Ritme sirkadian adalah jam internal tubuh kita yang mengatur kortisol, hormon stres, dan melatonin, hormon yang mengendalikan siklus tidur-bangun manusia.
5. Memperluas kreativitas
Studi Everyday creative activity as a path to flourishing, menyatakan bahwa memasukkan aktivitas kreatif ke dalam kehidupan sehari-hari, dapat secara signifikan meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Di samping itu, studi Cooking, Creativity, and Well-Being: An Integration of Quantitative and Qualitative Methods juga menjelaskan bahwa memasak adalah salah satu aktivitas kreatif.
Penelitian tersebut menyoroti hubungan antara memasak dan peningkatan suasana hati.
Dengan memasak bisa membuat kita lebih kreatis sekaligus bisa meningkatkan mood dan merasa senang.
Wah, dari ulasan di atas ternyata memasak bisa meningkatkan kesehatan mental ya.
Lantas, apakah Kawan Puan juga merasakan sendiri kalau memasak membuatmu happy?
(*)
Baca Juga: Kawan Puan Sering Overthinking? Kata Psikolog Ini Penyebabnya