Mereka mengenakan kacamata yang dibuat dari gading walrus yang diratakan, ukiran kayu, atau tanduk karibu.
Adapun bentuknya yakni strip yang dikenakan di area mata, dengan celah tipis yang dapat dilihat oleh pemakainya.
Penggunaan kacamata hitam ini bahkan sudah ada sejak sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Seiring berjalannya waktu, penggunaannya pun semakin diminati karena celah sempit tersebut membantu memfokuskan penglihatan.
Diketahui, orang Inuit bukanlah kelompok satu-satunya dalam sejarah yang menemukan inovasi perlindungan mata.
Dari buku Natural History yang ditulis Pliny the Elder menyampaikan bahwa Kaisar Romawi Nero dulunya terbiasa menyaksikan gladiator bertarung menggunakan batu permata yang dipoles untuk mengurangi silau matahari.
Hal tersebut pun berpotensi menjadi bentuk kacamata hitam paling mahal dan paling tidak efektif dalam sejarah.
Bentuk lain dari pelindung mata juga muncul di Cina pada abad ke-12, yakni berbentuk bidang datar lensa berwarna gelap yang dipakai oleh hakim dalam proses pengadilan.
Baca Juga: 4 Jenis Lensa Kacamata dan Fungsinya, Mana yang Paling Sesuai dengan Kebutuhanmu?